PAN: Seolah-olah Hanya Ma'ruf Amin yang Mampu Jalankan MUI

Yandri Susanto, ketua DPP PAN. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)

Koalisi Prabowo-Sandi meminta Ma'ruf Amin mundur dari jabatannya sebagai Ketum MUI. Ketua DPP PAN Yandri Susanto menilai pernyataan Ma’ruf bahwa ia tidak akan mundur sebagai Ketum MUI tidak elok disampaikan ke publik.

“Saya khawatir dan curiga juga kenapa Pak Ma’ruf Amin ketika misalkan sebelum berangkat haji mengatakan ingin nonaktif sebagai Ketum MUI. Tapi sekarang akan aktif terus dan akan melepaskan ketua MUI ketika sudah terpilih menjadi wakil presiden,” kata Yandri di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (19/9).

“Saya kira itu pernyataan yang kurang pas, kurang elok karena seolah-olah dia pasti menjadi wapres. Yang kedua, seolah-olah dia sendiri yang mampu menjalankan roda organisasi (MUI), tidak ada yang lain,” imbuhnya.

Ma'ruf Amin (Foto: Helmi Afandi/kumparan)

Yandri mengaku, permintaan agar Ma’ruf mundur dari Ketum MUI datang dari kalangan bawah, terutama para ulama-ulama. Maka dari itu, kata Yandri, sebaiknya Ma’ruf melepaskan jabatannya agar MUI tidak terseret dan terlibat ke dalam politik praktis di Pilpres 2019.

”Karena selama ini dalam perjalanan MUI, Ketum MUI belum pernah terlibat dalam politik praktis atau politik secara langsung. Nah oleh karena itu kita minta atau kita sarankan kepada Pak Kiai Ma’ruf Amin untuk melepaskan. Supaya MUI tidak terseret seret kepada politik praktis tadi dan MUI tidak tersandera,” terangnya.

Yandri meyakini, masih banyak ulama-ulama yang mampu menggantikan Ma’ruf untuk menjalankan organisasi MUI. Sebab, MUI tidak hanya merepresentasikan satu kalangan ormas, melainkan banyak ormas Islam di dalamnya.

“Saya yakin masih banyak ulama-ulama yang mampu menjalankan roda kegiatan MUI, seandainya Pak Ma’ruf Amin mengundurkan diri sebagai ketua MUI," kata dia.

"Di sisi lain, MUI harus tetap berjalan sebagaimana biasanya. Tidak terganggu oleh dinamika masalah pilpres ini,” tutupnya.