Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Panglima TNI: Jangan Terseret Tapi Tetap Harus Paham Politik
18 Desember 2017 10:52 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mendapatkan baret merah dan brevet Kopassus. Bagi Hadi, baret merah dan brevet Kopassus tersebut merupakan kebanggaan bagi praja Kopassus sebagai institusi dan kebanggaan dalam satuan tersebut.
ADVERTISEMENT
Hadi juga menyebutkan, pemberian baret merah dan brevet tersebut merupakan salah satu pesan kepadanya untuk membawa TNI menjadi lebih profesional dan modern.
"Pemberian baret merah dan brevet ke saya adalah satu pesan moral ke saya bahwa saya harus bawa TNI menjadi TNI yang profesional dan modern. Profesional dan modern bisa kita capai apabila didukung dengan kemampuan dan soliditas solidaritas antar satuan," ungkap Hadi di Lapangan Makopassus Cijantung, Jakarta Timur, Senin (18/12).
Ia menyebutkan, komitmen sekecil apapun yang dibuat, bisa menjadi kunci bagi keberhasilan tugas. Selain itu, ia juga menyoroti, netralitas TNI sangat diperlukan untuk menjaga profesionalisme TNI.
"Jangan sampai kita terbawa ke arah politik praktis. Namun, kita juga harus tahu tentang politik," jelasnya.
Dalam sambutannya tersebut, ia juga mengajak seluruh komponen TNI untuk menjaga netralitas dan meningkatkan soliditas, baik di internal TNI maupun antara TNI dengan Polri.
ADVERTISEMENT
"Semua itu bisa kita capai dengan kemauan dan tujuan yang sama," tegasnya.
Hadi juga menyebutkan, ia berharap seluruh praja kopassus bisa memiliki kebanggaan yang utuh. Bukan hanya bangga menggunakan brevet, tetapi juga bangga dengan keringat dan titik darah dalam mengabdikan diri pada bangsa dan negara.
"Itu sejatinya kebanggaan yang utuh untuk memelihara kemampuan, militan, dan daya juang dalam rangka melaksanakan tugas negara," ucap Hadi.