Panglima TNI: Tak Ada Penjarahan di Palu, Supermarket Mengizinkan

1 Oktober 2018 0:17 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menjarah toko swalayan di Palu, Sulawesi Tengah, pada 30 September 2018. (Foto: AFP/ BAY ISMOYO)
zoom-in-whitePerbesar
Warga menjarah toko swalayan di Palu, Sulawesi Tengah, pada 30 September 2018. (Foto: AFP/ BAY ISMOYO)
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan tidak ada penjarahan usai gempa 7,4 magnitudo melanda Donggala dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Menurut Hadi, foto warga yang masuk ke dalam supermarket tersebut atas persetujuan pihak supermarket.
ADVERTISEMENT
“Penjarahan tidak ada, jadi seluruh supermarket yang ada di sana itu dibuka untuk diserahkan kepada masyarakat,” ucap Hadi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (30/9).
Sebelumnya, beredar foto-foto warga di Kota Palu mulai menjarah sejumlah toko perbelanjaan. Warga juga mencoba membuka paksa sejumlah toko untuk mengambil bahan pokok, seperti makanan, minuman, hingga pakaian.
Warga menjarah toko swalayan di Palu, Sulawesi Tengah, pada 30 September 2018. (Foto: AFP/ BAY ISMOYO)
zoom-in-whitePerbesar
Warga menjarah toko swalayan di Palu, Sulawesi Tengah, pada 30 September 2018. (Foto: AFP/ BAY ISMOYO)
Diduga mereka terpaksa menggambil dan menjarah toko tersebut karena memerlukan persediaan logistik. Hal tersebut karena petugas gabungan belum sepenuhnya tiba di lokasi terutama yang membawa bantuan logistik makanan.
Terkait hal tersebut, Polri dan TNI menyiagakan anggotanya di beberapa lokasi supermarket. Selain supermarket, penjagaan juga dilakukan di SPBU.
Dari data yang dihimpun Mabes Polri jumlah korban akibat peristiwa tersebut mencapai 1.203 jiwa. Para korban tewas tersebar di sejumlah rumah sakit dan posko terpadu Badan SAR Nasional (Basarnas). Sebagian jenazah yang berhasil teridentifikasi juga sudah dimakamkan.
ADVERTISEMENT