Panitia Pembagian Sembako di Monas Bantah Beri Uang Tutup Mulut

4 Mei 2018 18:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kuasa Hukum FUI, Henry Indraguna (Foto: Nabila Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kuasa Hukum FUI, Henry Indraguna (Foto: Nabila Fatiara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Forum Untukmu Indonesia (FUI) membantah telah memberikan uang kepada orang tua korban insiden bagi-bagi sembako di Monas agar mereka tidak bercerita tentang kronologi kejadian itu. Bantahan itu dilontarkan kuasa hukum FUI Henry Indraguna saat mendatangi kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk memenuhi panggilan forum klarifikasi.
ADVERTISEMENT
"Kami mendengar dari media ada korban, langsung kami antisipasi dan langsung kami kirim tim kami ke lapangan. Tapi dipelintir lagi katanya ada uang tutup mulut," ucap Henry di Kantor KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/5).
Henry menegaskan yang diberikan adalah uang santunan. Pihaknya juga telah meninggalkan nomor telepon apabila keluarga korban membutuhkan bantuan lain. "Kalau ada kebutuhan lain ya mohon kami dihubungi. Niat kami santunan," lanjut dia.
Konpers KPAI soal Bagi-bagi Sembako di Monas. (Foto:  Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konpers KPAI soal Bagi-bagi Sembako di Monas. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
Uang itu, kata Henry, diberikan langsung oleh anggota FUI. Dia membantah Relawan Merah Putih telah mewakili FUI untuk memberikan santunan kepada keluarga korban.
"Saya tidak tahu (Relawan Merah Putih) yang jelas itu bukan utusan dari kami," sebutnya.
Henry mengatakan, anggota FUI datang ke rumah orang tua korban pada Senin (30/4) dan kembali ingin memberi bantuan pada Selasa (1/5). Namun, anggota FUI sudah tidak bisa menemui keluarga korban lagi.
ADVERTISEMENT
"Selasa malam kami sudah tidak bisa menemui karena sudah dijaga ketat dan sudah ada kuasa hukum," ucap Henry.
Nantinya, kata Henry, perwakilan FUI akan kembali mengunjungi keluarga korban insiden pembagian sembako itu. Namun, belum disebutkan waktunya. Henry mengatakan saat ini klien masih mengumpulkan data soal kejadian pada Sabtu (28/4).
FUI adalah perkumpulan yang dipimpin oleh Dave R Santosa. Sedang korban tewas adalah dua anak bernama Adinda Rizki dan Mahesa Junaedi.