Panitia: Tak ada Parade Budaya Saat Pelantikan Jokowi-Ma'ruf

Sejumlah prajurit TNI berjaga di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat, Sabtu (19/10/2019). Foto: Helmi Afandi/kumparan

Panitia inaugurasi syukuran pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2020-2025 mendapat permintaan khusus dari Presiden Joko Widodo. Mereka diminta menggelar acara sesederhana mungkin.

Ketua Panitia Inaugurasi Andi Gani Nena Wea mengatakan, pihaknya terpaksa membatalkan parade budaya di kawasan patung kuda Jakarta Pusat. Andi yang juga Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) itu menyebut lebih dari 50 persen konsep acara yang disampaikannya terpaksa batal.

“Saya sampaikan, acara syukuran jadi. Dari Patung Kuda, jadi tak ada parade budaya, ini permintaan dari Pak Jokowi, hampir 70 persen kita cancel,“ kata Ketua Panitia, Andi Gani Nena Wea, di Hotel Puri Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (19/10).

Panggung pun dipangkas hanya menjadi 3 panggung, yakni di Patung Kuda, Taman Pandang Istana dan di depan Istana negara atau MK. Ketiga panggung itu akan dipasangi layar LED, guna menyaksikan secara langsung pelantikan Jokowi dan Ma’ruf Amin di gedung DPR-MPR.

Sejumlah anggota Brimob berjaga di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat, Sabtu (19/10/2019). Foto: Helmi Afandi/kumparan

Namun sebelum acara live pelantikan, panitia akan mengakomodir beberapa relawan yang telah datang untuk menampilkan pertunjukan seni.

“Tak ada pawai. Massanya terkonsentrasi di Medan Merdeka Barat. Kami jaga relawan agar tidak bawa tas dan sebagainya, anak-anak juga kami larang,” kata Andi.

Selain itu, Andi menjelaskan, acara akan dimulai sejak pukul 12.00 WIB siang dan hanya menggunakan 1 pintu, yaitu pintu Monas belakang stasiun Gambir. Andi mengatakan akan ada kejutan yang akan diberi oleh Presiden Jokowi usai dilantik nanti.

“16.30 WIB, Presiden dan Wapres berhenti di Istana. Yang pasti nanti ada kejutan, dan akan ada doa dari wapres kita, dipastikan, acara doa tersebut berlangsung dari dalam istana,” tutup Andi.