Pansel: Kita Cari Capim KPK yang Strong, Enggak Mudah Digertak

9 Agustus 2019 17:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para Capim KPK mengikuti profile assessment. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Para Capim KPK mengikuti profile assessment. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebanyak 40 capim KPK masih mengikuti seleksi profile assessment. Pansel menargetkan 20 dari 40 kandidat lolos tahap ini.
ADVERTISEMENT
Anggota Pansel KPK, Hamdi Muluk, menjabarkan kriteria yang dicari pansel dari 20 orang tersebut. Menurutnya, integritas merupakan salah satu faktor penting yang harus dimiliki seorang capim KPK.
"Kita mencari orang yang benar-benar strong secara psikologis, orang-orang yang enggak mudah digertak, teguh pendirian, teguh prinsip. Integritas is a must," kata Hamdi di Gedung Lemhannas, Jakarta Pusat, Jumat (9/8).
Hamdi Muluk. Foto: Muhammad Fadli Rizal/kumparan
"Kita pengin dapat calon yang benar-benar sesuai kriteria publik, sangat tinggi. Integritas itu penting itu, integritas bisa kita lihat dari macam-macam indikator," ujarnya.
Ia mengatakan, komisioner KPK yang gampang menyerah nantinya justru menimbulkan masalah. Seorang komisioner KPK harus bisa menjadi orang yang secara mental kuat dan berintegritas.
"Bayangkan nanti komisioner KPK lemah secara mental, mudah menyerah, digertak dikit takut, orang yang enggak tough gitu, orang yang emosinya labil, problem itu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia menilai pimpinan KPK juga harus punya kemampuan managemen konflik yang baik. Serta, mempunyai pemahaman soal hukum yang mumpuni.
"Enggak bisa gitu kalau kita membayangkan komisoner KPK lack of capabilities yang terkait tugasnya soal hukum soal penyelidikan, penyidikan, penuntutan, kan tugas-tugas seharinya enggak boleh miss tuh, harus dikejar," kata Hamdi.
Kompetensi-kompetensi seperti itu yang kemudian dicoba digali oleh Pansel dalam seleksi profile assessment.
"Orang yang tahan bekerja dalam tekanan itu penting, orang-orang yang tentu dalam misalnya intelektual capacity kita ukur juga, cepat tanggap juga, mengeksekusi itu cepat, enggak lemot lah kalo bahasa anak sekarang, itu penting," jelasnya.
Reporter: Abyan Faisal Putratama