Pansel KPK Nasihati Irjen Antam: Jangan Marah-marah, Pak, Sabar
ADVERTISEMENT
Wakabareskrim Irjen Antam Novambar meninggi nada suaranya. Antam saat itu menjawab pertanyaan anggota Pansel KPK Hamdi Muluk soal kabar pernah meneror penyidik KPK terkait kasus Budi Gunawan yang dahulu pernah menjadi tersangka KPK terkait kasus rekening gendut.
ADVERTISEMENT
Kasus ini sudah dilimpahkan ke Polri dan dihentikan. Budi Gunawan kini menjadi Kepala BIN.
"Ini setiap hari ditanya wartawan. Antam Novambar sebagai peneror, Antam Novambar punya pengalaman atau catatan kelam. Saya jawab sekarang," ucap Antam Novambar saat menjalani tes wawancara di Kantor Setneg, Jakarta, Selasa (27/8).
Antam mengaku selama 4 tahun ini tidak pernah menjawab soal teror ke penyidik KPK Endang Tarsa.
"Saya sampaikan ya, ini kejadian sebenarnya ada saksinya, saya bawa," tegas Antam lagi.
ADVERTISEMENT
"Silakan lihat terakhirnya berpelukan kami. Kami berpelukan. Silakan tonton CCTV dari awal sampai akhir. Karena senang, bahagia, polisi mau bela polisi. Besoknya, ternyata tidak. Marah saya dibohongi kolonel di KPK. Di lembaga yang maaf, suci, katanya," ujar Antam.
Ketua Pansel KPK Yenti Ganarsih kemudian menasihati Antam Novambar karena nada bicaranya yang tampak emosi.
"Jangan marah, ya, Pak, tenang...tenang," ujar Yenti.
"Enggak marah saya, Bu, tiap hari saya ditanya wartawan," jawab Antam.
Antam kemudian menjelaskan kembali apa yang terjadi dengan Endang Tarsa saat pertemuan di sebuah restoran cepat saji. Tapi, Antam kembali diingatkan Yenti.
"Sabar, Pak, lalu apa yang disampaikan ke Endang? Tapi enggak usah marah-marah," kata Yenti.
Hingga pukul 11.00 WIB, uji wawancara untuk Irjen Antam masih berlangsung.
ADVERTISEMENT