Partai Berkarya: Belum Ada Capres yang Mumpuni
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Mendukung atau tidak mendukung calon presiden yang ada, karena pandangan kami masih belum cukup ada sosok yang ideal, yang bisa menyelamatkan bangsa dan negara kita dalam situasi pancaroba ini. Masih belum ada tokoh-tokoh yang kami nilai mumpuni untuk menyelamatkan bangsa ini," katanya usai menghadiri diskusi bertajuk 'Mengejar Ambang Batas Parlemen' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/5).
Oleh karena itu, lanjut Priyo, partainya lebih dulu fokus terhadap pemilu legislatif agar Partai Berkarya bisa memenuhi syarat ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen. Tak tanggung-tanggung, Priyo menargetkan Partai Berkarya bisa mendapat 80 kursi di DPR RI.
ADVERTISEMENT
"Kami ingin masuk lima besar. Kami siap untuk mengambil kekuasaan politik di parlemen dan kami menargetkan 80 kursi secara nasional. Dan kalau itu direstui masyarakat Indonesia dan kami yakinkan bahwa itu akan tercapai 80 kursi. Akan terjadi goncangan peta politik bahwa partai baru tiba-tiba menjadi salah satu partai gajah di Indonesia," tegas mantan Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Golkar itu.
Untuk mewujudkan harapan itu, Priyo menjelaskan strateginya yaitu dengan cara merajut kembali elemen sejarah bangsa mulai dari Orde Lama hingga Orde Baru, termasuk era reformasi saat ini yang ia sebut sebagai kedamaian sejarah.
"Kami menginginkan ada kedamaian sejarah dan kami juga siap diberi kepercayaan. Kepercayaan untuk apa? kepercayaan untuk memberikan kontribusi terbaik kepada negara dan bangsa ini. Itu kenapa Partai Berkarya ini dipimpin langsung oleh Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) putra bungsu Soeharto," pungkas Priyo.
ADVERTISEMENT
"Salah satu (strategi) di antaranya tentang kerinduan 'enak zaman Soeharto toh'. Dunia politik tidak seperti sekarang ini yang menghancurkan nilai-nilai sopan santun dan tenggang rasa di elemen bangsa," tutupnya.