Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Partai Pendukung Tolak CT Jadi Cawapres Jokowi di 2019
5 Juni 2018 14:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Lama tak terdengar di kancah politik nasional, nama pengusaha Chairul Tanjung muncul. Tak tanggung-tanggung, Chairul Tanjung disebut masuk dalam bursa cawapres Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Wacana ini muncul seiring adanya deklarasi Sobat Jokowi-CT di Bandung dan Sukabumi, Jawa Barat, Senin (4/6) lalu. Namun, skenario menjadikan CT, sapaan akrab Chairul, menjadi cawapres rupanya tak menuai reaksi positif dari parpol pendukung Jokowi.
Partai pengusung Jokowi , PDIP, menyebut nama CT tidak ada dalam daftar utama atau top list kandidat cawapres Jokowi.
"Dalam daftar pertama saya belum lihat. Mungkin karena CT seperti mundur dari dunia politik," ujar Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno ketika dihubungi.
Namun, Hendrawan mempersilakan jika ada pihak-pihak yang mendorong CT masuk bursa cawapres. Menurut dia, urusan jodoh-menjodohkan jelang Pilpres 2019 merupakan hal yang biasa. Namun, ia menyarankan CT agar serius membangun investasi politik jika benar-benar berminat mengincar posisi cawapres.
Sementara itu, partai pendukung Jokowi yang lain, Golkar menilai CT tidak memenuhi syarat yang dibutuhkan untuk menjadi cawapres Jokowi. Dan tentunya Golkar akan tetap mendorong sang ketum, Airlangga Hartarto untuk menjadi cawapres pendukung Jokowi.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Golkar Yahya Zaini menyebut ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh CT untuk menjadi cawapres. Antara lain, memiliki dukungan politik, memiliki chemistry dengan Jokowi dan dapat memperkuat kepemimpinan pemerintahan mendatang.
"Dua syarat yang pertama rasanya sulit terpenuhi. Sedangkan syarat yang ketiga masih spekulatif. Karena pengalaman dalam pemerintahan menjadi penting. Namun, Golkar tidak bisa melarang jika ada kelompok yang ingin mengusung tokoh lain," ujar Yahya Zaini ketika dihubungi, Selasa (5/6).
Yahya menegaskan Airlangga tentunya menjadi opsi yang lebih baik bagi Jokowi dibandingkan CT. "Walaupun banyak tokoh yang muncul tapi sikap Golkar tidak akan berubah. Golkar tetap akan mengusung Ketum Airlangga sebagai pendamping Jokowi," ujarnya.
Penolakan juga datang dari partai pendukung pemerintahan yang belum mendeklarasikan dukungan bagi Jokowi, PKB. PKB memang menyatakan mendukung Jokowi asalkan ketum mereka, Muhaimin Iskandar menjadi cawapres Jokowi.
ADVERTISEMENT
Sekjen PKB Abdul Kadir Karding mengatakan semua pihak bebas menjadi cawapres. Namun, PKB akan tetap fokus bekerja agar Cak Imin menjadi cawapres Jokowi.
"Kami hanya fokus bagaimana Cak imin bisa menjadi cawapresnya Jokowi. Dan itu beralasan karena Cak Imin bisa membawa gerbong yang bisa menangkan Pak Jokowi," ujar Karding.
Sementara itu, Partai Hanura mempersilakan jika ada kelompok relawan yang mendorong CT untuk menjadi cawapres Jokowi. Namun, Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir menyebut nama pemilik Trans Corp itu belum pernah masuk dalam pembahasan kandidat cawapres.
"Kita belum pernah terpikir sebelumnya dari nama Pak CT itu. Nama Pak CT belum pernah muncul loh. Tapi kan semuanya kembali pada pak Jokowi, kalau Hanura kan menyerahkan sepenuhnya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Di kesempatan terpisah Wasekjen PPP Achmad Baidowi mempertanyakan siapa yang mengusulkan CT menjadi cawapres. Sebab, nama CT tidak pernah dibahas.
"Siapa yang mau mengusulkan ke Pak Jokowi? Karena kami, di pembicaraan cawapres, termasuk CT belum ada. Kan enggak bisa serta merta ada orang deklarasi terus minta penilaian, kan enggak bisa," jelasnya.
PPP menegaskan meski banyak nama-nama kandidat cawapres, namun, keputusan akhir berada di tangan Jokowi.
Namun, Partai Demokrat tampaknya menjadi partai yang mendukung CT untuk menjadi cawapres. Tak hanya itu, Demokrat menilai CT memiliki kemampuan untuk menjadi presiden.
"Chairul Tanjung adalah sosok yang mumpuni, memiliki kapasitas, dan kapabilitas untuk memimpin negara ini. Bahkan Chairul Tanjung layak menjadi presiden," kata Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
ADVERTISEMENT
Ferdinand menilai, kemampuan CT dalam mengelola bisnisnya menunjukkan bagaimana kemampuannya di bidang ekonomi. Sehingga menurutnya, akan sangat pas apabila CT maju di Pilpres 2019, dipasangkan dengan tokoh politik yang menguasai bidang polhukam.
Ketika dimintai tanggapan soal namanya yang masuk bursa cawapres, CT enggan berkomentar. "Saya enggak mau diwawancara," ujarnya singkat usai buka puasa bersama KADIN.