Paus Fransiskus Sebut Pastur Pelaku Pelecehan Seksual "Alat Setan"

25 Februari 2019 10:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus Fransiskus Foto: CTV via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Paus Fransiskus Foto: CTV via REUTERS
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus menabuh genderang perang terhadap para pastur pelaku pelecehan seksual. Dia bahkan menyebut para pelaku sebagai "alat setan" dan mencanangkan program gereja untuk memberantas mereka.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, ceramah ini disampaikan Paus dalam konferensi yang diikuti 200 pemimpin Gereja Katolik dari seluruh dunia di Vatikan, Minggu (24/2). Paus menegaskan, perang gereja melawan pelecehan seksual anak adalah "pertempuran mati-matian".
"Saya menyerukan dengan tulus untuk pertempuran mati-matian melawan pelecehan anak, baik secara seksual atau yang lainnya, karena kita sedang menghadapi kejahatan keji yang harus dihapuskan dari muka bumi," kata Paus.
Komentar Paus menyoroti pelecehan seksual yang mulai diselidiki dengan serius di banyak negara, dari benua Amerika hingga Australia. Ratusan pastur dilaporkan melecehkan ribuan anak dalam waktu puluhan tahun terakhir.
Paus menegaskan Gereja Katolik tidak akan menutup-nutupi lagi kasus pelecehan anak dan menyeret pelakunya ke polisi. Menurut Paus, tindakan pelaku tidak ubahnya praktik tumbal anak pada ritual paganisme.
ADVERTISEMENT
"Saya jadi ingat praktik keagamaan kejam, yang disebarkan dalam kebudayaan tertentu, soal tumbal manusia - seringkali anak-anak - dalam ritual pagan," kata Paus.
"Orang-orang yang dikuduskan, yang dipilih Tuhan untuk membimbing jiwa-jiwa menuju keselamatan, membiarkan diri mereka dikuasai kelemahan dan penyakit manusia, lalu mereka menjadi alat-alat setan," lanjut Paus lagi.
Usai ceramah Paus, Vatikan mengeluarkan buku panduan untuk para uskup di seluruh dunia agar mengerti tugas-tugas mereka. Vatikan juga membentuk tim untuk dikirim ke seluruh dunia membimbing pastur-pastur muda mengatasi masalah pelecehan seksual.
Ceramah Paus ditanggapi skeptis oleh para korban pelecehan seksual pastur, salah satunya adalah Jean-Marie Furbringer dari Swiss.
"Sejujurnya itu cuma ceramah 'blah-blah', mengatakan itu salah setan," kata Furbringer.
ADVERTISEMENT
Korban lainnya, Peter Saunders asal Inggris mengatakan: "(Paus bicara) soal setan, tidak ada soal mengeluarkan secara permanen pemerkosa dan peleceh anak yang dipekerjakan oleh Gereja."
Menurut para korban, hal serupa sering dijanjikan Vatikan tapi tidak ada langkah konkretnya.
"Saya tidak mendengar kata 'maaf', saya tidak mendengar sesuatu yang konkret, tidak ada yang adil. Merekalah yang menghancurkan kami. Ini tidak cukup, kami tidak puas," kata korban pelecehan pastur asal Italia, Alessandro Battaglia, seperti dikutip Reuters.