Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
PDIP Berharap JK Dukung Jokowi di Pilpres 2019
9 Juli 2018 18:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira mengharapkan JK bisa menjadi partner mereka dalam memenangkan Jokowi di pilpres.
"Sejauh ini beliau bekerja sama baik dengan Pak Jokowi. Dan kami berharap ke depannya Pak JK jadi partner di dalam segala situasi," kata Andreas di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/7).
Andreas menilai dukungan JK nanti dapat memberikan pengaruh yang cukup besar. Terlebih, sosok JK yang dihormati dari berbagai kalangan masyarakat.
"Beliau sebagai wapres petahana dan tokoh nasional, dihormati dari berbagai lapis kalangan, tentu punya pengaruh. Pak JK sangat dikenal oleh republik dan dunia internasional," jelasnya.
Ia menuturkan JK nantinya tak harus menjadi ketua tim sukses Jokowi. Sebab dukungan dari JK menurutnya sudah cukup membantu Jokowi dalam pertarungan politik tersebut.
ADVERTISEMENT
"Mendukung tidak harus menjadi ketua. Tetapi kita lihat posisi, usia dan lain-lain, siapa yang menjadi ketua timses itu soal teknis," kata dia.
Sinyal politik yang sebelumnya dikeluarkan JK ditandai dengan adanya rentetan lobi politik. Seperti pertemuan JK dengan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada Senin (25/6). Selang sehari, Selasa (26/6), Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) tersebut menerima Presiden PKS Sohibul Iman di rumah dinas wapres RI.
Lalu, pada Selasa (3/7), JK menerima kunjungan Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Pertemuan ketum dan mantan ketum Golkar ini terjadi di tengah berbagai spekulasi politik JK akan kembali nyapres setelah putusan MK mematahkan seluruh peluang JK jadi cawapres di Pilpres 2019.
Pertemuan itu juga muncul beriringan dengan wacana skenario JK menjadi king maker untuk Anies Baswedan di 2019. Wacana ini muncul lantaran seringnya JK tampil di depan publik bersama Anies yang namanya sudah sering digaungkan oleh partai dan lembaga survei sebagai sosok potensial menjadi capres.
ADVERTISEMENT