Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
PDIP Kutuk Pembunuhan Prawoto, Tak Ada Kaitan dengan Kaus Asep
2 Februari 2018 17:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Asep Maftuh (45) mengenakan kaus PDIP saat membunuh Komandan Brigade Persis H.R. Prawoto. Politikus PDIP Eva Sundari menegaskan, kasus tersebut tak ada hubungannya dengan PDIP.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kaus tersebut disebar saat kampanye Pileg 2009.
"Kaus kampanye kan disebar random, tidak dibagi by name and address seperti seragam. Bisa diambil orang waras maupun stres, bisa karena simpati atau karena dapat random termasuk ngumpulin banyak kaus karena kampanye, semua partai ikut semua," jelas Eva saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Jumat (2/2).
Eva turut mengutuk perbuatan yang dilakukan Asep tersebut. Namun, ia meminta masyarakat tak berspekulasi hanya karena tersangka mengenakan kaus PDIP saat melakukan aksi kejamnya.
"Tidak usah mengembangkan teori maupun memancing spekulasi dan emosi. Para elite harus bersikap bijaksana dan tidak memajukan prasangka dan curiga," lanjut dia.
Dihubungi terpisah, Ketua DPP PDIP Komaruddin Watubun juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, tak semua orang yang memakai kaus PDIP adalah kader partainya.
ADVERTISEMENT
"Coba kamu ke Pasar Senen. Banyak itu baju PDIP di sana. Jadi, jangan seolah-olah kalau orang yang membunuh itu pakai baju PDIP lantas dia otomatis kader anggota kami," ucapnya kepada kumparan.
Komaruddin meminta agar tak semua hal harus dikait-kaitkan dengan politik. Apalagi soal kaus PDIP yang dipakai Asep.
"Janganlah orang-orang ini mengaitkan hal yang biasa saja jadi dibawa-bawa ke politis gitu. Jangan, ya. Kita ini PDIP enggak mungkinlah seperti itu. Saya kira polisi harus cepat ya usut dan perjelas masalah ini," tutupnya.
Berdasarkan foto yang diterima kumparan, saat ditangkap, Asep nampak mengenakan kaos berwarna merah dan terdapat logo PDI Perjuangan. Baju yang dikenakan Asep itu menjadi salah satu barang bukti yang disita polisi. Barang bukti lainnya, yakni pipa besi berukuran satu meter lebih.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Polrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo mengatakan Asep diduga mengalami gangguan jiwa. Aksinya menganiaya korban diduga dilatarbelakangi rasa tidak suka pelaku terhadap korban. Pasalnya, sebelum melakukan aksinya, Asep diceramahi oleh korban.
"Almarhum ini salah satu orang yang saleh yang bisa meredam dan menasihati pelaku," kata Hendro.
Penganiayaan ini terjadi pada Kamis (1/2) pagi. Kejadian itu terjadi tak jauh dari rumah korban dan pelaku, di Jalan Blok Sawah, Cigondewah, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung.