Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
PDIP Santai Beberapa Kiai NU Dukung Prabowo: Mereka Akan Pikir Ulang
29 November 2018 19:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, mengaku tak khawatir pihaknya kehilangan suara dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Pernyataan Hasto tersebut menanggapi adanya sejumlah kiai NU yang menyatakan dukungannya ke Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Sandi).
ADVERTISEMENT
"Oh enggak (menggerus suara NU), mereka belum tahu juga kalau Pak Prabowo enggak tegas sikapnya terhadap Kedutaan Israel tersebut. Jadi setelah itu mungkin akan berpikir ulang juga," kata Hasto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat.
Hasto menambahkan, pihaknya tetap yakin akan mendapat dukungan mayoritas dari kalangan Nahdliyin. Apalagi, sebelumnya, terdapat kontroversi soal Sandiaga yang melangkahi makam pendiri NU.
"Apalagi setelah melihat Pak Sandiaga Uno ke makam dan tidak bisa menghormati makam tokoh-tokoh NU, mereka akan berpikir ulang. Enggak bisa republik ini dipimpin oleh orang yang tidak paham dengan kebudayaan kita," ujar Hasto.
"Kami optimistis (suara NU tetap ke Jokowi-Ma'ruf)," tambahnya lagi.
Adapun konteks Israel yang dimaksud Hasto merujuk pada ucapan Prabowo dalam acara Indonesia Economic Forum 2018 di Hotel Shangri-La, Jakarta. Dalam sambutannya, Prabowo mengatakan Indonesia mendukung Palestina, namun soal rencana Australia memindahkan kantor kedubesnya ke Yerusalem, Prabowo menyebut masing-masing negara punya kedaulatan.
ADVERTISEMENT
"Kita sebagai pendukung Palestina tentu kita punya pendapat sendiri. Namun, Australia adalah negara independen dan berdaulat. Jadi kita (juga) perlu menghormati kedaulatan mereka," kata Prabowo, Rabu (21/11).
Sedangkan melangkahi makam yang dimaksud Hasto, adalah momen saat Sandi melangkahi makam salah satu pendiri NU Kiai Haji Bisri Syansuri di Jombang, Jawa Timur. Soal ini Sandi sudah minta maaf.
Sebelumnya, sejumlah tokoh NU Jawa Timur mendatangi kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (28/11) malam. Hadir dalam pertemuan tersebut, antara lain Gus Irfan (Irfan Yusuf Hasyim) yang merupakan cucu KH Hasyim Asyari, KH Hasib Wahab yaitu anak KH Wahab Abdullah, dan KH Hasyim Karim yaitu cucu KH Bisri Syansuri.
Gus Hasib Wahab menyebut, keputusan mendukung Prabowo-Sandi dibuat setelah memikirkannya masak-masak. Menurutnya, Prabowo-Sandi memiliki kualitas yang baik sebagai pemimpin dan mampu menghentikan kerusakan-kerusakan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kita punya dalil yaitu mencegah dari kerusakan itu lebih utama daripada mendahulukan manfaat. Artinya, yang rusak itu kita cegah lebih dulu, lebih baik. Daripada manfaatnya, itu nanti, kedua, yang penting ini dulu," ujarnya.