Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
MPR sedang menggelar sidang perdananya untuk menentukan jadwal sidang dan fraksi-fraksi, Rabu (2/10). Selain itu berdasarkan jadwal, malam ini, pimpinan MPR akan segera dilantik. Proses lobi antar fraksi pun sedang dilakukan.
ADVERTISEMENT
Anggota Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan mengatakan, pihaknya kini sedang menimang antara Golkar dan Gerindra untuk mendapatkan posisi Ketua MPR. Dari Golkar mengusulkan Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai Ketua MPR, dan sedangkan dari Gerindra mengusulkan Ahmad Muzani.
"Dekat dengan Pak Prabowo (Ketum Gerindra), dekat juga dengan Pak Airlangga (Ketum Golkar) kan, dan juga dekat Pak Bamsoet. Jadi kalau semuanya itu bisa saja. Pak Muzani, Pak Bamsoet, tergantung menit-menit terakhirnya," kata Trimedya di Gedung Rapat Paripurna MPR, Rabu (2/10)
Namun demikian, keputusan final, menurut Trimedya, tetap ada di tangan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Dia lalu menjelaskan, mengapa PDIP menimbang Bamsoet dan Ahmad Muzani.
Untuk Bamsoet, Trimedya menyinggung jasa Bamsoet saat menjabat Ketua DPR. Di masa kepemimpinan Bamsoet, PDIP mendapat jatah pimpinan DPR dan MPR melalui revisi UU MD3.
ADVERTISEMENT
"Pada saatnya Pak Bamsoet jadi ketua DPR komitmen revisi UU MD3, PDIP dapat, lolos enggak? Itu Bamsoet loh," ucapnya.
Sementara, untuk Ahmad Muzani dari Gerindra, Trimedya melihat adanya hubungan kedekatan Megawati dan Prabowo. Keduanya adalah sahabat lama, terlebih pernah menjadi paslon saat Pilpres 2009.
"Kalau Gerindra kan ada hubungan khusus dengan Pak Prabowo. Bukan sekadar nasi goreng tetapi pernah jadi (calon) wakil presidennya Ibu (Megawati). Nah, mana yang paling bagus tujuannya yang mana biar negara ini harmonis. Saya rasa tujuannya ke sana," tuturnya.
Politikus asal Medan itu mengakui, PDIP yang memiliki kursi paling banyak di parlemen akan menjadi tumpuan lobi politik dalam berebut ketua MPR.
"Semua melakukan lobi karena kan posisi PDIP sangat strategis, kursinya 128, macan dari koalisi pemerintahlah. Pasti jadi gadis cantiklah," ujar Trimedya.
ADVERTISEMENT