Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Indonesia Space Science Society (ISSS) dan v.u.f.o.c lab menggelar acara Search for Extra-Terrestrial Intelligence (SETI) di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Perhelatan itu mempertemukan dunia seni dan space science dengan mendeklarasikan Indonesia UFO Network. Bisa dibilang ini menjadi wadah para pecinta UFO di Indonesia.
Penggagas ISS yang juga direktur HONF Foundation, Vinzha Christ, mengatakan platform Indonesia UFO Network bukan bertujuan untuk mencari UFO. Namun membahas hal yang lebih luas.
“Soal UFO, itu istilah populer supaya lebih gampang dipahami. Sebenarnya bukan UFO di film-film, bukan. Banyak sekali komunitas di Indonesia itu melakukan riset,” Vinzha, Jumat (19/7).
Dia mencontohkan banyak rekan-rekan pecinta UFO yang meneliti luasnya alam semesta, kandidat planet lain, dan mencari planet pengganti bumi.
“Dari banyaknya ketertarikan itu, kemudian kita mengundang semaksimal yang kita bisa dan dibantu juga komunitas UFO yang ada saat ini,” katanya.
ADVERTISEMENT
Tidak mudah untuk mengumpulkan komunitas UFO lantaran beberapa banyak yang mati suri.
“Berusaha satu per satu diundang supaya mereka dapat platform dari Indonesia UFO Network. Mungkin sangat sederhana tapi mungkin yang paling pas menggambarkan bahwa di Indonesia banyak sekali institusi lembaga komunitas grup atau online. Itu masing-masing stepnya berbeda,” ujarnya.
Menurut Vinzha, sebagian pecinta teori alam semesta saat ini hanya mendiskusikan pemikirannya melalui online. Ada juga yang intens bertemu tapi tidak pernah mengunggah sesuatu hal yang bisa dibagikan ke orang lain.
"Ada yang riset ke mana-mana tapi hasilnya tidak pernah dishare lembaga atau kelompok lain,” katanya.
Vinzha menjelaskan setidaknya ada 28 institusi, lembaga, komunitas, grup yang tergabung dalam platform ini.
ADVERTISEMENT
“Semua platform itu enggak ada pentingnya tapi sebenarnya yang kita kumpulkan seluruh Indonesia. Kemudian tujuannya pertama di depan bisa saling mengenal bisa saling sharing nanti diharapkan hasil riset bisa dibaca publik gratis dan bisa diperdebatkan,” ujarnya.
Pada 21 Juli, juga akan dicanangkan sebagai Hari UFO Nasional.
“Kita tidak pernah memperdebatkan UFO itu ada atau tidak. Itu hanya di film. Kita tidak pernah. Yang kita cari adalah kemungkinan-kemungkinan apa yang mempengaruhi bumi terus kemungkinan atau sejauh apa kalau misalnya ada kehidupan lain di luar sana itu bisa dipelajari bisa riset dan dijadikan bahan kolaborasi yang akurat dengan institusi-institusi lain,” ujarnya.