Pegawai KPK ke Jokowi: Apa Salah Minta Presiden Ungkap Kasus Novel?

13 April 2019 10:51 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Novel Baswedan Foto: D Lidya Natalia
zoom-in-whitePerbesar
Novel Baswedan Foto: D Lidya Natalia
ADVERTISEMENT
Wadah Pegawai KPK menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang minta agar kasus Novel Baswedan tidak ditanyakan lagi kepadanya, melainkan kepada Satuan Tugas (Satgas) khusus yang dibentuk Polri.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo, pihaknya telah menanyakan perkembangan kasus Novel kepada Ketua Satgasus Novel, Kabareskrim Irjen Pol Idham Aziz, namun pelaku penyiraman Novel belum terungkap.
"Kami sudah bertemu dan menanyakan kepada Bapak Kabareskrim selaku Ketua Tim Pencari Fakta kasus Novel mengenai apakah pelakunya ditangkap, dan dijawab belum ditangkap. Sehingga apa yang diminta oleh presiden sudah kami lakukan terlebih dahulu sebelum diminta oleh presiden," kata Yudi dalam keterangannya, Sabtu (13/4).
Ia mengatakan tidak salah apabila sejumlah pihak, termasuk Wadah Pegawai KPK, mendesak agar Jokowi membuat Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) independen untuk menuntaskan kasus tersebut. Sebab Jokowi sebagai pimpinan tertinggi mempunyai kewenangan itu.
Ketua WP KPK Yudi Purnomo Harahap. Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan
"TGPF Independen di bawah presiden yang notabene sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan merupakan keniscayaan. Apakah suatu kesalahan meminta kepada presiden kasus tersebut segera diungkap setelah 2 tahun masih gelap? Bukankah Bapak Presiden berjanji akan memperkuat KPK?" tutur Yudi.
ADVERTISEMENT
Yudi menegaskan, pembentukan TGPF independen merupakan bentuk nyata presiden dalam mendukung KPK, terutama dalam pengungkapan kasus teror kepada Novel dan pegawai KPK lainnya.
"Menurut kami salah satu bukti konkret janji tersebut adalah tertangkapnya pelaku teror kepada KPK yang menghambat upaya pemberantasan korupsi, sekaligus bukti adanya penegakan hukum dan perlindungan hukum bagi penegak hukum, serta adanya kepastian para pelanggar hukum akan di hukum di negara yang berdasarkan hukum ini," ujar Yudi.
Capres no 01 Joko Widodo hadiri kampanye di Sentul, Bogor. Foto: Mirsan/kumparan
Sebelumnya Jokowi meminta pengungkapan kasus Novel tidak lagi dikaitkan dengan dirinya, karena sudah ada Satgas yang dibentuk Polri.
"Itu kan sudah ada tim gabungan, di Polri yang terdiri dari polisi, Ombudsman dan KPK sendiri. Tanyakan kepada mereka hasilnya seperti apa. Kejar mereka hasilnya seperti apa. Jangan dikembalikan ke saya lagi, apa gunanya sudah dibentuk tim gabungan seperti itu,” kata Jokowi usai berkampanye di Sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor, Jumat (12/4).
ADVERTISEMENT