Pembunuhan Massal yang Tewaskan 7 Orang Kejutkan Jepang

29 November 2018 13:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pembunuhan. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pembunuhan. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus pembunuhan massal mengejutkan pubik Jepang, negara yang dianggap salah satu paling aman di dunia. Pekan ini, sebanyak 7 orang ditemukan tewas dengan luka-luka di sebuah kota kecil Takachiho, provinsi Miyazaki.
ADVERTISEMENT
Diberitakan CNN, sebanyak enam orang ditemukan tewas di dalam rumah di Takachiho, pada Senin lalu, lima di antaranya terdiri dari satu keluarga. Sementara satu korban lainnya ditemukan di sungai dekat rumah tersebut.
Mayat para korban ditemukan setelah polisi menerima laporan warga yang mengaku telepon mereka ke rumah itu tidak diangkat. Ketika mendatanginya polisi menemukan korban Yasuo Iishosi, 72, tergeletak tak bernyawa di luar rumah.
Lima korban lainnya yang terdiri dari tiga pria dan dua perempuan, ditemukan di dalam rumah. Di antara korban adalah istri Iishosi, Mihoko, 66, cucunya Yui, 7, dan Takumi, 21, serta menantunya Mikiko, 41. Seorang korban lainnya adalah Fumiaki Matsuoka, 44, kawan dari keluarga tersebut.
Sementara korban yang ditemukan di jembatan sekitar 2 km dari rumah tersebut adalah putra dari Iishosi, Masahiro.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan media Jepang, NHK, mereka semua diduga dibunuh dengan pisau. Dari jenis luka pada tubuh korban, seperti bekas tikaman dan sayatan. Namun senjata pembunuhnya hingga saat ini belum ditemukan.
Rumah di Jepang (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah di Jepang (Foto: Shutter Stock)
Masalah keluarga
Polisi masih menyelidiki kasus ini. Namun dugaan terkuat adalah keenam orang yang ditemukan di rumah dibunuh oleh Masahiro pada Minggu (24/11). Hal ini disampaikan detektif dalam kasus ini kepada media The Mainichi.
Peristiwa ini diduga terjadi ketika mereka berupaya menyelesaikan masalah keluarga, yang bantu ditengahi oleh Matsuoka. Percekcokan kemudian terjadi, menurut dugaan polisi, Masahiro lalu membantai keluarganya sendiri.
Setelah melakukan pembunuhan itu, Masahiro bunuh diri dengan melompat dari jembatan ke sungai.
Peristiwa ini mengejutkan publik Jepang yang tidak terbiasa dengan kasus pembunuhan massal. Selain itu, Jepang tercatat sebagai salah satu negara paling aman di dunia.
ADVERTISEMENT
Pada Mei lalu, laporan World Justice Project (WJR) meletakkan Jepang sebagai negara paling aman kedua di Asia setelah Singapura dan paling aman kedelapan di dunia.
Gemerlap Lampu di Tokyo, Jepang (Foto: Flickr / Geir Bjerke)
zoom-in-whitePerbesar
Gemerlap Lampu di Tokyo, Jepang (Foto: Flickr / Geir Bjerke)
Angka pembunuhan di Jepang 0,3 per 100 ribu orang, salah satu yang terendah di dunia. Bandingkan dengan Amerika Serikat yang angka pembunuhannya 7,6 per 100 ribu orang. Apalagi pembunuhan kali ini terjadi di kota kecil Takachiho yang hanya berpenduduk 12 ribu orang.
Pembunuhan massal terbesar di Jepang yang tercatat setelah Perang Dunia II terjadi pada 2016. Sebanyak 19 orang tewas dan 26 lainnya terluka dalam penikaman di sebuah panti penampung warga penyandang disabilitas di Tokyo.
Pelakunya, Satoshi Uematsu, beberapa bulan sebelumnya mengatakan akan "membunuh 470 orang cacat."
ADVERTISEMENT
Pembunuhan massal lainnya adalah serangan gas sarin di Tokyo pada 1995 oleh pengikut sekte Aum Shinrikyo yang menewaskan 13 orang, melukai lebih dari 6.000 orang. Juli lalu, pemimpin sekte ini, Shoko Asahara, dieksekusi mati.