Pemerintah Telan Ludah Sendiri: Pilih Polri Jadi Pj Gubernur Jabar

17 Juni 2018 21:58 WIB
Kapolda Irjen Pol, Muhammad Iriawan. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Irjen Pol, Muhammad Iriawan. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional, Komjen Pol M Iriawan, akan dilantik menjadi Pj Gubernur Jawa Barat pada Senin (18/6). Iriawan, atau yang dikenal dengan Iwan Bule, ditunjuk oleh Kementerian Dalam Negeri untuk mengisi kekosongan jabatan hingga menunggu hasil Pilgub Jabar 2018.
ADVERTISEMENT
Namun pemerintah seakan menelan ludah sendiri dalam penunjukan sosok jenderal Polri ini. Sebab pemerintah sempat menegaskan bahwa wacana penunjukan Polri sebagai Pj Gubernur Jabar yang sempat ramai beberapa bulan lalu, dibatalkan.
Wacana penunjukan unsur Polri menjadi Pj gubernur mencuat sejak Februari 2018. Hal itu muncul lantaran Jabar dinilai sebagai daerah yang rawan saat Pilgub 2018.
Menko Polhukam Wiranto. (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Polhukam Wiranto. (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
Setelah ramai dikritik berbagai aspek masyarakat, kala itu, Menko Polhukam Wiranto akhirnya membatalkan rencana menjadikan perwira Polri sebagai Pj Gubernur Jabar. Pertimbangannya adalah adanya aspirasi masyarakat.
"Bahwa aspirasi rakyat ditangkap pemerintah. Pemerintah mendengarkan aspirasi rakyat dan tahu kondisi seperti apa. Kalau sudah ada kebijakan yang nyata-nyata mengundang reaksi rakyat. Reaksi yang bener ya bukan yang ngawur, didengarkan, dan dilaksanakan," kata Wiranto di Jakarta, Selasa (20/2).
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Wiranto mengaku akan mencarikan solusi untuk mengisi kekosongan jabatan di Jabar. "Maka untuk Jawa Barat dan Sumut sudah dipertimbangkan akan ada kebijakan lain nanti akan kita ajukan. Cukup sudah," tegasnya.
Dirjen OTDA Soni Sumarsono di DPR. (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen OTDA Soni Sumarsono di DPR. (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
Sementara, Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Soni Sumarsono saat itu mengatakan usulan Polri menjadi Pj Gubernur Jabar memang baru sekadar wacana. Jadi tidak ada kebijakan yang dibatalkan.
“Apa yang dibatalkan. Karena usulan resmi toh juga belum ada. Yang batal mungkin rencana akan mengusulkan,” kata Soni kepada kumparan, Jumat (23/2).
Meski begitu, ia mengatakan keputusan tersebut mutlak kewenangan Mendagri. “Kita ikuti saja perintah Menteri,” ujarnya.
Toh sekarang pemerintah seakan menelan ludah sendiri. Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Keppres dan menunjuk Iwan Bule sebagai Pj Gubernur Jabar. Jokowi menunjuk Iwan Bule setelah memilih sejumlah nama yang diusulkan oleh Mendagri Tjahjo Kumolo.
ADVERTISEMENT
Gubernur Lemhanas Agus Widjojo menjelaskan Keppres sudah diteken sejak sebelum Lebaran.
"Keppresnya sudah ada, sepertinya diteken sebelum Lebaran," ujar Agus Widjojo ketika dikonfirmasi, Minggu (17/6).
Penunjukan unsur Polri sebagai Pj Gubernur Jabar memantik kontroversi karena dikhawatirkan akan terjadi kecurangan. Pasalnya, ada paslon yang pernah menjadi anggota Polri, yaitu Anton Charliyan, wagub dari TB Hasanuddin. Kecurigaan akan munculnya ketidakadilan bertambah besar, mengingat TB Hasanuddin dan Anton Charliyan diusung oleh PDIP, partai asal Presiden Jokowi dan Mendagri Tjahjo Kumolo.