Pemilu 2019: Panglima TNI Tegaskan Pentingnya Netralitas Prajurit

8 Februari 2019 16:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengimbau prajuritnya untuk menjaga netralitas di Pemilu 2019. Foto: Ade Nurhaliza/kumparan
ADVERTISEMENT
Jelang Pemilu 2019, Presiden RI Joko Widodo telah mengimbau agar TNI dan Polri fokus menjaga keamanan dan bersikap netral. Menurut Jokowi, itu adalah salah satu faktor penting demi kelancaran Pemilu.
ADVERTISEMENT
Kini, giliran Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang kembali mengingatkan pasukannya agar menjaga netralitas di Pemilu 2019. Hal itu disampaikan Marsekal pada upacara Gelar Operasi Penegakkan Ketertiban dan Yustisi POM TNI 2019 di Taxi Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (8/2). "Prajurit yang profesional adalah prajurit yang memahami hukum dan mematuhinya, tidak hanya di masa perang tetapi juga di masa damai. Pemahaman dan kepatuhan terhadap hukum tersebut semakin mengemuka mengingat kompleksitas ancaman yang dihadapi oleh TNI," ujar Hadi. "Selanjutnya pesta demokrasi. TNI menegaskan komitmen netralitas dalam Pemilu 2019. TNI juga terus berupaya menjaga pemilu agar berjalan damai, aman dan sukses. Operasi ini juga harus mampu menjaga komitmen netralitas TNI tersebut," ia menambahkan.
Pasukan TNI bersiap apel. Foto: R. Rekotomo/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Jelang Pemilu 2019, Hadi juga mengingatkan agar Polisi Militer (POM) TNI harus mampu mengikuti perkembangan teknologi. Tujuannya adalah untuk membentengi pengaruh negatif media sosial serta menjaga nama baik TNI dari penyebaran hoaks. Menurutnya, perkembangan teknologi memungkinkan kemunculan bentuk pelanggaran baru. Karenanya, sudah seharusnya POM TNI mengikuti perkembangan teknologi untuk mencegah dan menindak kejahatan siber. Operasi Gaktib dan Operasi Yustisi merupakan salah satu upaya memelihara dan meningkatkan profesionalisme prajurit TNI. "Prajurit yang profesional adalah prajurit yang memahami hukum dan mematuhinya, tidak hanya di masa perang tetapi juga di masa damai. Pemahaman dan kepatuhan terhadap hukum tersebut semakin mengemuka mengingat kompleksitas ancaman yang dihadapi oleh TNI," Hadi menegaskan.
ADVERTISEMENT
Download aplikasi kumparan di App Store atau di Play Store untuk dapatkan berita terkini dan terlengkap seputar Pemilu 2019.