Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Sabtu (18/5), sebanyak 17 juta pemilih di Australia akan memberikan hak pilihnya dalam pemilu nasional 2019.
ADVERTISEMENT
Jelang pemilu, jajak pendapat terakhir menunjukkan partai oposisi Partai Buruh unggul tipis atas penguasa saat ini Partai Liberal yang beraliran konservatif.
Partai buruh diperkirakan merengkuh 51 persen suara. Sementara Partai Liberal yang dipimpin Perdana Menteri Scott Morrison diprediksi mendapat suara lebih sedikit, 49 persen.
Meski unggul, kemenangan tak otomatis berada di pihak oposisi. Sebab, beberapa survei menunjukkan peningkatan suara Partai Liberal.
Dua pekan lalu, dalam survei yang dikeluarkan lembaga Ipsos, Partai Liberal merengkuh 48 persen suara. Sehari sebelum pencoblosan, suara mereka naik satu persen menjadi 49 persen.
Perdana Menteri Morrison memprediksi bahwa pemilu kali ini akan berlangsung dengan begitu ketat. Tidak akan ada perbedaan mencolok antara pemenang dan yang kalah.
"Ini akan menjadi pemilu terketat dalam beberapa tahun terakhir," sebut Morrison, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (18/5).
ADVERTISEMENT
Pemilu 2019 di Australia telah menjadi ajang adu gagasan antara Liberal melawan Buruh dalam beberapa sektor, terutama soal perubahan iklim.
Masalah iklim telah menjadi fokus utama di Australia beberapa tahun terakhir. Akibat perubahan iklim banjir, kebakaran hutan, dan kekeringan kerap terjadi di Negeri Kanguru.