Pemilu Madagaskar, Pertarungan Eks Tukang Susu vs DJ

19 Desember 2018 11:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kandidat Presiden Madagaskar, Andry Rajoelina (kiri) dengan Kandidat Presiden Madagaskar, Marc Ravalomanana. (Foto: Gianluigi Guercia/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Kandidat Presiden Madagaskar, Andry Rajoelina (kiri) dengan Kandidat Presiden Madagaskar, Marc Ravalomanana. (Foto: Gianluigi Guercia/AFP)
ADVERTISEMENT
Pemilihan umum Madagaskar pada Rabu (19/12) memasuki putaran kedua. Dua pasang calon presiden dengan latar belakang berbeda akan bertarung memperebutkan kursi orang nomor satu.
ADVERTISEMENT
Calon pertama Marc Ravalomanana (69) merupakan mantan presiden yang ditendang dari kekuasaan pada 2009 lalu.
Lahir di keluarga petani, saat muda Ravalomanana pernah bekerja sebagai tukang susu. Setelah itu, Ravalomanana beralih profesi menjadi pengusaha di bidang pertanian dan makanan.
Usaha Ravalomanana sukses. Pria ini berhasil membangun kerajaan bisnis di bawah naungan grup bisnis Tiko.
Pada 1999, Ravalomanana mencoba peruntungan di bidang politik. Walau tak punya partai, sang taipan berani menantang presiden petahana Didier Ratsiraka di pemilu 2002.
Di pemilu tersebut Presiden Didier Ratsiraka berhasil dikalahkan oleh Ravalomanana. Namun, kemenangan itu harus dibayar mahal, protes besar berujung kerusuhan pecah di jalanan beberapa kota besar di Madagaskar.
Kendati protes dan kerusuhan sempat terjadi, Ravalomanana tetap dilantik sebagai presiden di negara yang terletak di Afrika Timur ini. Periode pertama jabatannya dilalui dengan mulus.
ADVERTISEMENT
Ia pun berhasil memenangkan pemilu selanjutnya di 2006. Pada periode kedua masalah mulai timbul.
Dipuji karena prestasinya menghapus utang dan kinerja maksimal dalam memberdayakan energi, kelompok oposisi menuduh Ravalomanana bertindak layaknya diktator.
Puncaknya terjadi pada 2009, saat itu Paspampres Ravalomanana melepaskan tembakan ke pendukung Wali Kota Antananarivo yang juga pemimpin oposisi, Andry Rajoelina.
Kandidat Presiden Madagaskar, Marc Ravalomanana. (Foto: Gianluigi Guercia/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Kandidat Presiden Madagaskar, Marc Ravalomanana. (Foto: Gianluigi Guercia/AFP)
Insiden itu membuat militer Madagaskar marah. Ravalomanana akhirnya dikudeta oleh angkatan bersenjata.
Tak lama setelah kudeta, kekuasaan di Madagaskar resmi diberikan kepada Andry Rajoelina. Tersungkur dari kekuasaan, Ravalomanana memutuskan meninggalkan Madagaskar dan baru kembali setelah kekuasaan Rajoelina berakhir pada 2014.
Pada pemilu 2018 ini, Ravalomanana berupaya kembali berkuasa di Madagaskar. Setiap berkampanye, Ravalomanana selalu menyebut dirinya seorang ayah dan pemimpin berpengalaman.
ADVERTISEMENT
"Ayah telah kembali, dan ayah akan menerima hasil pemilu dengan batasan-batasan yang ada," kata Ravalomanana seperti dikutip dari AFP, Kamis (19/12).
Untuk mewujudkan keinginannya tersebut, Ravalomanana mesti melawan capres kedua yang juga rival berat dan pernah pula menjabat sebagai presiden, yaitu Andry Rajoelina.
Rajoelina (44) adalah tokoh politik muda di Madagaskar. Saat putaran pertama, ia berhasil unggul tipis dari Ravalomanana.
Janji-janji politik Rajoelina jika nanti terpilih dipandang remeh dan menjadi bahan cemoohan lawan politiknya. Salah satunya ialah soal mengubah pelabuhan Tamtave menjadi 'Miami di Malagasy (sebutan lain Madagaskar).'
Selain itu, gaya kampanye Rajoelina di dunia politik Madagaskar dinilai nyeleneh. Ia kerap mengundang artis ternama untuk bernyanyi dan mempertontonkan atraksi kembang api.
ADVERTISEMENT
Pria tersebut juga berjanji saat terpilih nanti akan mentransformasi Madagaskar dari negara tertinggal menjadi lebih maju.
"Situasi di Madagaskar saat ini kacau, saya ingin memberi harapan dan kebanggaan bagi masyarakat," ucap Rajoelina.
"Saya akan jadi presiden rakyat miskin dan melindungi rakyat miskin," tutur dia.
Rajoelina masuk dunia politik pada 2007. Karena penampilan dan kemampuan komunikasinya, warga Madagaskar menjuluki Rajoelina sebagai Disc Jockey (DJ).
Kandidat Presiden Madagaskar, Andry Rajoelina. (Foto: Gianluigi Guercia/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Kandidat Presiden Madagaskar, Andry Rajoelina. (Foto: Gianluigi Guercia/AFP)
Sementara, Rajoelina di saat awal karier politiknya menyatakan dirinya adalah corong suara kelompok oposisi.
Pada 2007, Rajoelina di usia terbilang muda berhasil menjadi wali kota di Ibu Kota Antananarivo. Dengan bantuan militer pada 2009 Rajoelina menendang Ravalomanana dari kekuasaan.
Di tahun yang sama pula, Rajoelina dilantik jadi presiden. Ketika memimpin Madagaskar, Rajoelina gagal membawa keluar Madagaskar krisis keuangan dunia.
ADVERTISEMENT
Rival-rival politiknya bahkan menuduh Rajoelina dan kroni-kroninya korupsi besar dan tak bisa memberdayakan sumber daya alam.
Akhirnya pada 2013, karena tekanan internasional Rajoelina memutuskan tak ikut pemilu dan mendukung capres lainnya yang menjabat menteri keuangan di kabinet Hery Rajaonarimampianina.