Pemimpin Oposisi Armenia Terpilih Jadi Perdana Menteri

8 Mei 2018 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin oposisi Armenia Nikol Pashinya. (Foto: AFP/Sergei Gapon)
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin oposisi Armenia Nikol Pashinya. (Foto: AFP/Sergei Gapon)
ADVERTISEMENT
Parlemen Armenia menunjuk pemimpin oposisi, Nikol Pashiyan, sebagai Perdana Menteri baru. Penujukan tersebut dilakukan usai negara pecahan Uni Soviet tersebut dihantam demonstrasi besar.
ADVERTISEMENT
Dalam pemilihan yang dilakukan Parlemen Armenia, sebanyak 59 orang menyetujui Pashiyan sebagai PM baru. Sementara 42 lainnya menolak. Pashiyan mengamankan kursi PM usai partai berkuasa, Partai Republik, mendukung pencalonannya.
Sesaat setelah terpilih, Pashiyan berjanji mengubah keadaan Armenia, yang saat ini dalam kondisi tak stabil usai dihantam badai politik dan unjuk rasa besar.
Pemimpin Oposisi Armenia Nikol Pashinyan (Foto: REUTERS/Gleb Garanich)
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Oposisi Armenia Nikol Pashinyan (Foto: REUTERS/Gleb Garanich)
"Kerja pertama saya usai pemilu adalah memastikan kehidupan normal di seluruh penjuru negara," sebut Pashiyan seperti dikutip dari AFP, Selasa (5/8).
"Tidak akan ada lagi korupsi di Armenia, Armenia akan menjadi tempat untuk semua, dan kita harus membalik halaman persekusi politik ini," jelas dia.
Pria 42 tahun ini pun memastikan, hubungan negaranya dan Rusia tetap menjadi prioritas ke depan.
ADVERTISEMENT
"Kerja sama dengan Rusia adalah faktor penting untuk memastikan keamanan negara kami," kata Pashiyan.
"Tetapi, kami juga akan membangun hubungan dengan negara Eropa lain dan juga Amerika Serikat, Iran, Georgia, China dan India," ucapnya.
Kondisi politik Armenia berubah mencekam usai eks Presiden, Serzh Sarkisian, memutuskan mencalonkan diri jadi Perdana Menteri.
Dipilihnya Sarkisian sebagai PM oleh parlemen setempat memicu demo di Armenia. Kelompok oposisi menuduh yang bersangkutan haus kekuasaan dan ingin terus berkuasa di negara pecahan Uni Soviet ini.
Pemimpin oposisi Armenia Nikol Pashinya. (Foto: AFP/Sergei Gapon)
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin oposisi Armenia Nikol Pashinya. (Foto: AFP/Sergei Gapon)
Bukan tanpa sebab, kelompok oposisi marah dan mengeluarkan tudingan. Sebab, jelang mundur, Sarkisian menyetujui perubahan konstitusi.
Perubahan itu membuat kekuasaan Presiden di Armenia terbatas. Hampir seluruh peran presiden dalam konstitusi baru ini akan dijalankan oleh Perdana Menteri.
ADVERTISEMENT
Sarkisian mundur pada April lalu setelah aksi protes besar pecah di negara itu.