Pemkab Labuhan Batu Bantah Pengakuan Koko yang Gagal Jadi Paskibraka

15 Agustus 2019 9:36 WIB
Sejumlah anggota Paskibraka latihan di Lapangan Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP PON) Cibubur, Jakarta Timur. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah anggota Paskibraka latihan di Lapangan Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP PON) Cibubur, Jakarta Timur. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Koko Ardiansyah, siswa SMA di Kabupaten Labuhan Batu mendadak viral lantaran video pengakuannya gagal jadi peserta Paskibraka tersebar di media sosial. Koko menuding ada anak pejabat yang lebih diutamakan tanpa seleksi.
ADVERTISEMENT
Dalam video yang berdurasi hampir 3 menit itu, Koko ditemani ibunya menangis menceritakan kejadian tersebut. Padahal, Koko mengaku sudah menjahit seragamnya dengan modal pinjaman yang didapat sang ibu.
Merespons hal ini, Sekda Labuhan Batu Muflih membantah pengakuan Koko. Ia mengatakan, Koko gagal jadi anggota Paskibraka lantaran ada anggota lain yang gagal di tingkat Provinsi Sumatera Utara ditarik kembali ke kabupaten.
“Itu tidak benar. Enggak ada anak pejabat yang diutamakan,” kata Muflih kepada kumparan, Kamis (15/8).
“Sebenarnya ada anggota Paskibraka dari Labuhan Batu dua orang maju ke tingkat provinsi. Ternyata 1 di antaranya gagal sehingga ditarik ke Labuhan lagi,” ujar Muflih.
Pemkab Labuhan Batu juga menjamin pendidikan Koko tidak akan terganggu pascavideo pengakuannya viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
“Enggak, kita jamin enggak ada yang ganggu,” tegasnya.
Pemkab Labuhan Batu rencananya menggelar konferensi pers terkait video pengakuan Koko. Pemkab akan menjelaskan kronologi secara lengkap mengapa Koko gagal jadi anggota Paskibraka.