Pemkot Palangka Raya Siap Bantu Titi Wati, Perempuan Berbobot 350 Kg

8 Januari 2019 8:26 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Titi Wati (kiri), wanita tergemuk di Kalimantan Tengah bersama Herlina (kanan) anak kandungnya saat beraktivitas sehari-hari di kediamannya. (Foto: Antara Kalteng/Adi Wibowo)
zoom-in-whitePerbesar
Titi Wati (kiri), wanita tergemuk di Kalimantan Tengah bersama Herlina (kanan) anak kandungnya saat beraktivitas sehari-hari di kediamannya. (Foto: Antara Kalteng/Adi Wibowo)
ADVERTISEMENT
Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menyatakan pemerintah kota akan membantu Titi Wati, perempuan dengan berat badan sekitar 350 kilogram. Tuti disebut-sebut sebagai wanita tergemuk di Kalimantan Tengah.
ADVERTISEMENT
Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Palangka Raya akan segera menghubungi Titi Wati untuk mendengar langsung keluhannya dan bantuan yang dia harapkan,
"Kami juga berusaha akan memberikan bantuan yang terbaik," kata Fairid seperti dikutip dari Antara, Selasa (8/1).
Fairid mengatakan pemerintah kota akan mengirim petugas untuk memeriksa kondisi Titi Wati sekaligus menanyakan apakah yang bersangkutan sudah terdaftar sebagai peserta program jaminan kesehatan di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan atau tidak.
"Kalau yang bersangkutan tidak memiliki BPJS Kesehatan, maka Pemkot segera mendaftarkannya sebagai peserta. Hal itu tidak lain untuk mempermudah yang bersangkutan untuk berobat," katanya.
Ia mengharapkan pada dermawan dan pengusaha ikut membantu Titi Wati mengatasi masalah kesehatannya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Andjar Hari P mengatakan pemeriksaan perlu dilakukan pada Titi Wati untuk mengetahui masalah kesehatan atau penyakit yang mungkin dia derita sehubungan dengan bobot badannya, juga faktor yang menyebabkan berat badannya sampai 350 kilogram.
"Kalau sudah mengetahui penyakit yang diidapnya, maka tentunya tim dokter bisa memberikan obat apa dan makanan apa saja yang tidak boleh dikonsumsi," kata Andjar.