Pemprov DKI Akan Kaji Rorotan dan PIK sebagai Lokasi Rumah DP 0 Rupiah

1 Februari 2018 14:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno di ulang tahun PTSP ke 3 (Foto: Moh. Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno di ulang tahun PTSP ke 3 (Foto: Moh. Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta saat ini sedang menyiapkan lokasi baru untuk rumah DP 0 rupiah. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut ada dua lokasi yang diusulkan untuk rumah DP 0 rupiah.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah sekarang banyak sekali usulan, ada di Rorotan, ada di Perkampungan Industri Kecil (PIK), di Pulogadung,” kata Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis, (1/2).
Sandi mengatakan dua lokasi itu masih sebatas wacana. Pihaknya akan melakukan kajian terlebih dahulu sebelum memberikan laporan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Show unit rumah DP 0% (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Show unit rumah DP 0% (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
“Kita belum putuskan, tapi dari Pak Agustino (Kadis Perumahan) yang siap itu lahan yang di PIK. Itu yang mau disampaikan dan dipresentasikan ke Pak Gubernur. Kalau Pak Gubernur setuju mungkin bisa aja kita launching sama-sama,” terang Sandi.
Meskipun lokasi sudah ada, sampai saat ini Pemprov DKI belum juga menyelesaikan peraturan terkait rumah DP 0 rupiah. Sambil menunggu skema selesai, Pemprov DKI akan terlebih dahulu membangun wujud rumahnya.
ADVERTISEMENT
“Fisiknya dulu, sembari menunggu regulasi yang digodok supaya final. Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) nya sampai bulan April,” pungkasnya.
Rumah DP 0 rupiah di Klapa Village mulai dibangun pada Kamis (18/1) setelah diresmikan pembangunannya oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Fase pertama pembangunan akan membangun satu tower setinggi 20 lantai dengan anggaran Rp 200 miliar. Sebanyak 307 unit dibangun dengan dua tipe, yaitu 513 unit tipe 36 dengan harga jual Rp 320 juta dan 190 unit tipe 21 seharga Rp 185 juta.
Hunian rumah susun sederhana milik (rusunami) berbentuk vertikal ini ditujukan bagi masyarakat DKI yang berpenghasilan dibawah Rp 7 juta. Skema pembayaran menggunakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dapat meringankan warga dalam pembayaran angsuran atau cicilan rumah.
ADVERTISEMENT