Pemprov DKI Akan Tata Beberapa Kampung dengan Melibatkan Warga

24 Mei 2018 18:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno di Balai Kota (Foto: Moh. Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno di Balai Kota (Foto: Moh. Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta akan mempertahankan konsep penataan kampung dengan melibatkan peran masyarakat atau konsep City 4.0. Dengan begitu, masyarakat dapat ikut ambil bagian dalam mewujudkan sebuah kota.
ADVERTISEMENT
“Kita ingin penataan yang lebih partisipatif, kolaboratif. Kita ingin penataan yang melibatkan masyarakat juga untuk menentukan bagaimana kampung itu bisa tetap memiliki ekosistem budaya, ekosistem pendidikan, ekonominya, sehingga mereka dilibatkan dalam pentaan tersebut,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis, (25/5).
Konsep penataan kota dengan melibatkan partisipasi masyarakat ini juga tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 878 Tahun 2018 tentang Gugus Tugas Pelaksanaan Penataan Kampung dan Masyarakat.
Dua tahun penggusuran Kampung Akuarium (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
zoom-in-whitePerbesar
Dua tahun penggusuran Kampung Akuarium (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Sandi mengungkapkan, konsep partisipasi masyarakat merupakan pendekatan yang baru dalam pembangunan kampung. Pendekatan tersebut yang sedang dilakukan di kampung Akuarium, Jakarta Utara.
“Itu pendekatan baru kita dan kita juga Akuarium kemarin dan berikutnya di Cikunir dan ada beberapa RW di kampung di wilayah Jakarta yang akan pelan-pelan kita lakukan sesuai dengan pendekatan kearifan lokal,” ujar Sandi.
Dua tahun penggusuran Kampung Akuarium (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
zoom-in-whitePerbesar
Dua tahun penggusuran Kampung Akuarium (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Sandi menjelaskan, penataan kampung ini sudah dianggarkan di APBD 2018. Konsep penataan kampung ini juga untuk menunaikan 23 rencana kerja Anies-Sandi saat kampanye.
ADVERTISEMENT
“Kita mengacu kepada apa yang kita sebut 23 rencana kerja. Dan salah satu rencana kerja kita adalah memastikan penataan kampung atau RW tersebut berbasis partisipatif kolaboratif termasuk juga mengedepankan teknik-teknik terkini. Kita ingin masyarakat menjadi bagian dari city 4.0,” ucap dia.