Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Setelah satu hari pemberlakuan perluasan Ganjil-Genap di Jakarta, Pemprov DKI mengatakan persentase jumlah motor naik dibandingkan sebelum perluasan. Namun bukan karena motor yang bertambah tapi karena jumlah mobil di jalanan menurun.
ADVERTISEMENT
Kadishub DKI, Syafrin Liputo, mengilustrasikan sebelum perluasan perbandingan antara motor dan mobil itu adalah 6 motor, 4 mobil. Karena perluasan mobil di jalanan berkurang 2.
“Ilustrasinya, kalau sebulan isinya 6 motor, 4 mobil, itu mobil jadi 40 persen, motor 60 persen. Begitu mobil dikurangi 2 karena ganjil-genap jadi tinggal 2 di lalu lintas kan. Kalah persentasikan 2 mobil itu 25 persen, maka sisanya motor 6 dibagi 8 ya 75 persen. Artinya dari persentasi naik pasti. Hitungan matematikanya naik seperti itu,” ujar Syafrin saat dihubungi, Selasa (10/9).
Jadi menurutnya persentase kenaikan motor di jalanan ibu kota sudah pasti naik karena ada proporsi mobil yang menghilang. Sedangkan jumlah motor masih tetap seperti sebelum perluasan.
ADVERTISEMENT
Meskipun belum mempunyai data pastinya, Syafrin mengatakan belum ada pertumbuhan jumlah kendaraan, terutama motor, di jalan.
Akan tetapi, dari masa percobaan ganjil-genap dari tanggal 12 Agustus lalu, Pemprov mencatat ada penurunan volume lalu lintas di jalan sebesar 25,25 persen
“Secara volume lalu lintas, berdasarkan uji coba kemarin 3 minggu. Terjadi penurunan volume lalu lintas di jalan itu sebesar 25,25 persen. Ini kan cukup tinggi. Seluruh jalanan yang kita uji cobakan kemarin 3 minggu lalu,” ujarnya.
“Jadi dari persentase jumlah motor pasti baik karena persentase jumlah mobil kan dikurangi,” ujarnya.