Pemprov DKI: Penataan PKL di Trotoar Tak Hilangkan Hak Pejalan Kaki

2 September 2019 18:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana trotoar Pasar Tanah Abang yang dipenuhi lapak-lapak PKL, Rabu (15/5). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana trotoar Pasar Tanah Abang yang dipenuhi lapak-lapak PKL, Rabu (15/5). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI tengah menyusun peraturan terkait penataan pedagang kaki lima (PKL), termasuk kemungkinan memberikan lahan di trotoar sebagai tempat berjualan. Kepala Dinas Bina Marga, Hari Nugroho, saat ini Dinas UMKM DKI sedang membuat desain penggunaan trotoar multifungsi.
ADVERTISEMENT
Menurut Hari, nantinya desain trotoar multifungsi ini akan berbeda dan menyesuaikan kondisi di setiap wilayah di Jakarta.
"Kemarin kan Dinas UMKM lagi buat desain dan apanya. Nanti kita buat roadmap-nya. Kita lagi nyiapin dulu. Kan aku bilang, itu disesuaikan dengan kondisi trotoar masing-masing wilayah, kan beda-beda," ujar Hari kepada wartawan, Senin (2/9).
Namun, ia memastikan desain trotoar multifungsi untuk PKL ini tak akan mengganggu hak pejalan kaki. Apalagi, di sejumlah ruas wilayah sedang ada proyek pelebaran jalan, yang cukup menganggu akses pejalan kaki.
"Intinya PKL tuh tidak boleh mengokupasi hak pejalan kaki. Kalau hak pejalan kaki itu sudah ada, lebar, nah baru gitu lho. Ini kan lagi dibuat kajian dan roadmap-nya dulu," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Kadis Bina Marga DKI Hari Nugroho. Foto: Andesta Herli/kumparan
Sementara itu, Biro Hukum DKI juga masih mengkaji aturan yang diperlukan. Hari memastikan pihaknya telah menjalankan tugas dengan merevitalisasi trotoar sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Itu nanti Biro Hukum yang kaji. Yang jelas tugasnya Dinas Bina Marga itu adalah merevitalisasi atau meningkatkan trotoar menjadi lebih baik, nyaman, dan itu menjadi target dari Pak Gubernur," ucap Hari.
Lebih lanjut, Hari menggambarkan trotoar multifungsi akan menjadi ruang interaksi bagi masyarakat. Selain berjalan kaki, warga juga dapat merasakan manfaat lain dari trotoar.
"Itu kan di samping pejalan kaki mendapatkan haknya, kedua, dia mempunyai ruang interaksi. Selain dia jalan, dapat ruang interaksi, ruang ketiga, kan lebih enak juga. Habis itu baru dia mendapatkan haknya menuju ke moda transportasi. Jadi memang kita nomor satu memang pejalan kaki, itulah yang kita utamakan," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Anies mengungkapkan pihaknya ingin menghadirkan kesetaraan bagi semua kalangan, termasuk PKL dan pejalan kaki. Kesetaraan ini juga termasuk salah satu upaya membangun Jakarta sebagai kota ramah bagi pejalan kaki.
"Nah, kita ingin di dalam pembangunan apa pun itu ada kesetaraan. Space-nya (trotoar) itu bisa dimanfaatkan untuk macam-macam sekali. Dan kita bisa lihat berbagai tempat lain di dunia itu yang namanya sidewalk atau trotoar bisa multifungsi," tutur Anies, Kamis (29/8).