Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI akan membangun rumah lapis di Kampung Akuarium pada tahun 2020. Ketua Tim Sidang Pemugaran DKI Jakarta, Bambang Eryudhawan, mengatakan sebaiknya rumah lapis tetap memperhatikan cagar budaya agar terus terjaga.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata dia, sebaiknya pembangunan itu tidak memberikan kesan Kampung Aquarium semakin kumuh. Ia juga berharap agar pembangunan dapat memperhatikan luas lahan yang tersedia.
"Bagaimana cagar budaya terjaga dan kemudian permukiman itu bisa tumbuh baik, tidak kumuh lagi. Cuma masalahnya, jumlah unit yang mau dibangun agak terlalu besar, karena bertambah," kata Bambang kepada wartawan, Kamis (10/10).
"Ini memang lagi dihitung-hitung kapasitasnya. Kan bagaimana pun juga tanah itu tidak terlalu besar, ada kapasitas tampungnya. Kalau terlalu besar nanti jadi kumuh lagi," lanjutnya.
Untuk itu, ia menjelaskan pihaknya tengah berdiskusi dengan Dinas Perumahan DKI untuk mencari titik tengah agar kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan tetap menjaga cagar budaya yang ada.
"Kami ini lagi diskusi dengan Dinas Perumahan sebenarnya untuk mencari titik tengah. Jangan sampai warga enggak terakomodasi sesuai janji politik persoalan lain," ujarnya.
Ia menyebut nantinya konsep pembangunan yang diterapkan seperti pemukiman di Kali Code, Yogyakarta. Bambang berharap rencana ini dapat segera terealisasi.
ADVERTISEMENT
"Iya dengan konsep mungkin mirip-mirip Kali Code gitu di Yogya jadi ventilasi silang, ruang bermainnya cukup. Mudah-mudahan itu terealisasi, inikan masih di atas kertas," tutupnya.
Rencananya, Pemprov DKI membangun rumah lapis sebanyak 142 unit dengan tipe 27. Konsep rumah lapis akan dibangun dengan tinggi maksimal empat lantai.