Pemuda Muhammadiyah: Luhut Seperti Menteri Spesialis Pencari Dosa

21 Maret 2018 12:32 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais, melayangkan kritik kepada Presiden Joko Widodo soal sertifikat tanah dan bangkitnya PKI di rezim saat ini. Pernyataan tersebut direspons oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang akan membuka dosa Amien.
ADVERTISEMENT
Menanggapi ancaman Luhut, Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut kritik dari Amien tidak pantas dijawab dengan ancaman.
"Pak Luhut seperti menteri spesialis pencari dosa. Saya kira tidak elok bila kemudian kritik disampaikan oleh tokoh senior seperti Pak Amien Rais kemudian dijawab dengan ancaman. Bahkan kritik siapa saja kepada pemerintahan tidak pantas dijawab dengan ancaman," ujar Dahnil, dihubungi kumparan (kumparan.com), Rabu (21/3).
Menurut Dahnil, kritikan Amien Rais tersebut lebih baik dijawab dengan bukti nyata. "Pak Luhut gagap menerima kritikan. Saya kira jawab saja kritikan tersebut dengan kerja, karena itu memang tanggung jawab eksekutif," imbuhnya.
Ia juga mengatakan bahwa Amien Rais konsisten memberikan kritik keras kepada penguasa. Mulai dari pemerintahan Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, sampai SBY.
ADVERTISEMENT
"Jadi Pak Luhut ndak perlu baper, apalagi mengancam. Justu kritik adalah pintu masuk untuk dialog dan pembuktian," kata Dahnil.
Sebelumnya dalam sebuah diskusi di Bandung pada Minggu (18/3), Amien Rais mempersoalkan pembagian sertifikat tanah oleh Jokowi yang disebutnya sebuah kebohongan. Amien juga menilai rezim saat ini memberikan angin segar untuk kebangkitan PKI.
Pernyataan Amien itu lantas direspons oleh Luhut dengan mengancam akan membuka dosa Amien.