Pendukung ISIS Berencana Bunuh PM Inggris Theresa May

19 Juli 2018 10:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Theresa May (Foto: AFP/Daniel LEAL-OLIVAS)
zoom-in-whitePerbesar
Theresa May (Foto: AFP/Daniel LEAL-OLIVAS)
ADVERTISEMENT
Seorang pria Inggris pendukung ISIS dinyatakan bersalah karena berencana membunuh Perdana Menteri Inggris Theresa May. Dia tertangkap dalam sebuah operasi penyamaran intelijen tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, dakwaan terhadap Naaimur Rahman ini dijatuhkan oleh Pengadilan Old Bailey, London, pada Rabu (18/7). Pria 20 tahun itu disebut tengah mempersiapkan serangan terorisme di Inggris.
Pengadilan menyebutkan, Rahman berencana meledakkan bom di depan rumah No. 10 Downing Street, untuk memicu kekacauan agar dia bisa masuk ke kediaman resmi PM Inggris itu. Setelah berada di dalam, dia berencana membunuh May dengan pistol atau pisau.
Rencana Rahman terendus setelah dia chat dengan agen intelijen Inggris M15 dan agen FBI dari Amerika Serikat yang menyamar sebagai anggota ISIS pada Maret 2017. Dalam percakapan tersebut, Rahman mengungkapkan rencana pembelian peledak dan senjata.
Dia ditangkap pada November tahun lalu setelah bertemu dengan agen yang menyamar untuk mengambil peledak yang dipesannya.
ADVERTISEMENT
Dean Haydon, kepala Komando Anti-teroris di Kepolisian Inggris, mengatakan Rahman mendukung ISIS setelah dipengaruhi oleh pamannya yang bergabung dengan kelompok milisi itu di Suriah.
Pembunuhan May sebenarnya telah direncanakan Rahman sejak dua tahun lalu. Namun dia benar-benar serius akan mewujudkannya setelah tahu pamannya tewas dalam serangan drone di Suriah.
Penangkapan Rahman adalah keberhasilan dalam upaya pencegahan serangan teror di Inggris. Tahun lalu negara itu mengalami empat kali serangan teroris yang menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai ratusan lainnya.