Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Peneliti Kanada Ungkap Pilot MH370 Sengaja Jatuhkan Pesawat di Laut
20 Mei 2018 14:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Seorang ahli penerbangan asal Kanada bernama Larry Vance mengeluarkan hasil penelitian terkait hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 di laut Australia pada Maret 2014 silam. Ia yakin 'pasti 100 persen' bahwa pesawat sengaja dijatuhkan di laut.
ADVERTISEMENT
Diberitakan CBC, insiden ini merupakan tindakan bunuh diri yang dilakukan oleh salah satu pilot yang mengendalikan pesawat tersebut.
"Ini adalah peristiwa kriminal. Ini bukan kecelakaan. Ini direncanakan dan jelas dilakukan oleh satu individu yang memegang kendali atas pesawat itu," kata Larry Vance, mantan penyelidik Badan Keselamatan Transportasi Kanada, Minggu (20/5).
Hilangnya pesawat MH370 ini menimbulkan banyak teori mengenai nasib pesawat itu. Vence menyebut, dari beberapa bangkai yang ditemukan menunjukkan pesawat itu sengaja mendarat di lautan. "Ini sangat tepat disebut bunuh diri," ucap dia.
Vance bersama timnya memeriksa foto-foto dari beberapa puing pesawat yang ditemukan. Mereka yakin pesawat dijatuhkan dari dua potongan puing pada sistem flap (bagian pesawat yang berfungsi meningkatkan daya angkat pesawat) pada sayap kanan dan beberapa sisi lainnya.
ADVERTISEMENT
Mereka berteori bahwa flap-flap itu telah jatuh ketika pesawat menghantam air pada kecepatan yang relatif rendah. Dan jika flap diperpanjang maka menunjukkan mesin masih berjalan dan tidak kehabisan bahan bakar.
"Saya yakin dengan kepastian 100 persen bahwa pesawat memasuki air dalam lubang yang dikendalikan dengan flap diperpanjang," ujar Vance.
Pesawat dikendalikan oleh kapten Zaharie Ahmad Shah dan co-pilot Fariq Ab Hamid. Vance belum bisa memastikan siapa di antara mereka yang menjadi pelaku. Meskipun begitu, Vance yakin Shah memiliki kemungkinan yang paling besar karena ia telah memesan bahan bakar lebih untuk dua jam.
Ia juga percaya Shah mematikan transponder (pemancar radio di kokpit) untuk membuat pesawat menghilang dari radar dan mematikan lampu di kabin penumpang.
ADVERTISEMENT
"Dan itu hanya satu tombol. Dia bisa menekan satu tombol dan oksigen dalam pesawat dapat berkurang," jelasnya.
Vance yakin Shah juga berusaha untuk 'menyingkirkan' co-pilotnya. Shah bisa saja membuat beberapa alasan agar co-pilot menghilang dengan cara mengusirnya atau meninggalkannya di kabin penumpang dengan keadaan kekurangan oksigen.
"Dia mengambil alih pesawat terbang dan membuatnya menghilang, sehingga tidak ada yang bisa menemukan di mana ia pergi dan tak seorang pun akan menemukannya," ucap Vance.
Namun, Mantan Kepala Biro Keamanan Transportasi Australia, Martin Dolan, menantang pernyataan Vance tersebut. Dolan merupakan pemimpin regu pencarian pesawat hilang.
"Buktinya belum cukup untuk menarik kesimpulan yang pasti seperti yang Anda (Vance) lakukan," kata Dolan.
ADVERTISEMENT