Pengakuan Mahfud MD Dianggap Pengaruhi Pemilih Terpelajar

16 Agustus 2018 6:15 WIB
comment
20
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orasi Kebangsaan Mahfud MD, Selasa (31/7). (Foto: Antara Foto/Rivan Awal Lingga)
zoom-in-whitePerbesar
Orasi Kebangsaan Mahfud MD, Selasa (31/7). (Foto: Antara Foto/Rivan Awal Lingga)
ADVERTISEMENT
Pengakuan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengenai peristiwa yang terjadi hingga dirinya batal mendampingi Joko Widodo sebagai calon wakil presiden, dinilai punya pengaruh besar. Bahkan bisa saja pengakuan Mahfud bisa mengubah perilaku pemilih.
ADVERTISEMENT
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, sebelum adanya pernyataan Mahfud, pasangan Jokowi - Mahfud berada di atas angin. Pernyataan Mahfud dianggapnya kembali membuka diskusi antara calon pemilih Jokowi.
Menurut Ujang, sosok Guru Besar Hukum Tata Negara di Universitas Islam Indonesia itu mewakili kelompok kelas menengah terpelajar. Bagian masyarakat itu yang kemungkinan berpikir ulang untuk memilih Jokowi-Ma'ruf.
"Sesungguhnya apa yang dilakukan kubu Jokowi melukai dan menzolimi. Itu mengubah pola pikir kalangan menengah ke atas, memang melek teknologi, melek medsos, dan televisi. Ketika Mahfud berargumen, besar kecilnya berdampak," kata Ujang yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Rabu (16/8).
Sedangkan pengamat politik Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai, pengakuan yang diucapkan dalam acara Indonesia Lawyers Club TvOne memperlihatkan besarnya peran elite partai politik dalam penentuan calon pejabat. Pengambilan keputusan dalam waktu singkat itu seolah mengabaikan pendapat publik.
ADVERTISEMENT
Padahal, dinilai Arya, untuk posisi yang vital seperti calon wakil presiden, opini publik harus diperhatikan. Sehingga penentuan bukan sekadar dari elite partai politik.
"Kekurangan kita selama ini sangat berpusat pada partai, hanya berpusat pada elite yang berpengaruh dan bisa ubah keputusan dalam waktu cepat," kata Arya saat dihubungi.
Dalam acara ILC di TvOne, Mahfud secara terang-terangan menyebut Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Rais Aam, Ma'ruf Main, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sangat berperan besar dalam menghambatnya menjadi cawapres Jokowi.
Nama Mahfud MD disebut-sebut sebagai kandidat kuat cawapres Jokowi. Bahkan Mahfud sudah menunggu di Restoran Tesate ketika Jokowi bersama ketua umum partai koalisi bertemu di Restoran Plataran, Menteng, sebelum deklarasi.
ADVERTISEMENT