Pengamat: Jabat Pangkostrad, Letjen Andika Calon Kuat Jadi KSAD

14 Juli 2018 8:21 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mayjen TNI Andika Perkasa. (Foto: Instagram/@mayjenandikaperkasa)
zoom-in-whitePerbesar
Mayjen TNI Andika Perkasa. (Foto: Instagram/@mayjenandikaperkasa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Letjen Andika Perkasa mendapatkan promosi sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Jabatan baru ini membuka peluang bagi Andika untuk menjadi kandidat KSAD menggantikan Jenderal Mulyono yang akan pensiun di Januari 2019.
ADVERTISEMENT
Kemungkinan itu tak luput karena setidaknya ada tiga pendahulunya dari Pangkostrad akhirnya menjabat KSAD. Seperti Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, dan yang kini masih menjabat yakni Jenderal Mulyono.
Pengamat militer dari Institute For Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menilai untuk saat ini Andika menjadi sosok yang berpeluang besar menggantikan Mulyono.
"Di atas kertas, nama Andika memang akan ada di papan atas nominasi KSAD. Tapi tentu saja, selalu ada kemungkinan nama-nama lain muncul," kata Fahmi kepada kumparan, Sabtu (14/7).
Meski, ia mengatakan, sosok Pangkostrad tak selamanya menjadi KSAD. Ia mencontohkan Jenderal (Purn) Soebagyo HS, Jenderal (Purn) Djoko Santoso dan Jenderal (Purn) Moeldoko. Ketiganya sebelum menjabat KSAD merupakan Wakil KSAD.
ADVERTISEMENT
"Posisi KSAD sendiri pada kenyataannya tidak selalu berasal dari jalur Pangkostrad. Artinya, jangan juga menutup diri dari kemungkinan-kemungkinan yang lain. Ada banyak KSAD yang tidak berasal dari Pangkostrad," ungkap Fahmi.
Mayjen TNI Andika Perkasa. (Foto: Instagram/@mayjenandikaperkasa)
zoom-in-whitePerbesar
Mayjen TNI Andika Perkasa. (Foto: Instagram/@mayjenandikaperkasa)
Lebih lanjut, Fahmi menerangkan posisi teratas Andika tak luput karena ia dikenal memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo. Bahkan, menurut Fahmi, Andika diyakini merupakan perwira tinggi TNI yang berada di dalam lingkaran Jokowi.
Namun, ia berharap ada sosok lain yang memiliki kompetensi di luar lingkaran Jokowi yang nantinya menjabat KSAD. Hal tersebut agar proses kaderisasi di tubuh TNI tetap terjaga.
"Kompetisi internal dalam konteks pembinaan personel tetap harus dijaga agar para perwira yang merasa tak dekat kekuasaan, tidak kehilangan semangat, tidak putus asa. Karena itu bisa berbahaya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia memandang hal tersebut juga akan menguntungkan bagi Jokowi. Sebab dapat memperluas pengaruhnya di TNI. Saat ini setidaknya ada tiga jenderal bintang 3 di TNI AD yang memungkinkan menjadi kandidat KSAD, yakni Andika, Letjen Doni Monardo dan Letjen Muhammad Herindra.
"Jokowi saya kira masih perlu memperluas pengaruhnya di lingkungan TNI. Tapi menumpukan kepercayaan dan kekuatan pada satu orang, itu berbahaya," kata Fahmi.
"Dan saya sendiri ingin melihat, seberapa berani rezim ini memasang nama-nama baru untuk memperkuat barisannya. Dalam bahasa yang lugas, saya ingin tanya ke Pak Jokowi, masak enggak berani pakai orang baru?" pungkasnya.