Penjelasan BMKG soal Penyebab Gempa 7,0 Magnitudo di Lombok

20 Agustus 2018 0:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (Foto: Sayid Muhammad Mulki Razqa)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (Foto: Sayid Muhammad Mulki Razqa)
ADVERTISEMENT
Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat hari ini kembali dilanda gempa sejak pukul 11.00 WIB. Setelah gempa pertama, muncul sejumlah gempa susulan dengan kekuatan yang terbilang besar.
ADVERTISEMENT
Terakhir, gempa susulan terbesar mencapai 7,0 Magnitudo di Lombok Timur. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan mengapa ada gempa susulan dengan kekuatan yang besar.
"Karena memang patahannya aktif. Susulan-susulan atau gempa-gempa itu memang bisa terjadi seperti itu," ujar Dwikorita kepada kumparan, Minggu (19/8).
Penyebab gempa, lanjut dia, adalah patahan Flores. Dwikorita menjelaskan patahan ini berdekatan dengan patahan yang menjadi penyebab gempa besar di Lombok pada 5 Agustus lalu. Sehingga gempa yang terjadi hari ini berkaitan dengan gempa di awal Agustus tersebut.
Gempa susulan di Lombok (19/8/2018). (Foto: Dok Dr Andre.)
zoom-in-whitePerbesar
Gempa susulan di Lombok (19/8/2018). (Foto: Dok Dr Andre.)
"Kalau dari posisi episenternya berdekatan. Jadi masih ada kaitannya dengan 5 Agustus yang lalu," katanya.
"Untuk sementara ini masih bidang patahan yang sama. Tapi kita harus cek lagi. Soalnya 7.0 Magnitudo sudah, terus terjadi 7.0 M lagi. Kemungkinan ada beberapa pusat yang jadi kekuatan utama. Kan 7.0 Magnitudo terjadi dua kali," tutup dia.
ADVERTISEMENT
Laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan, gempa berkekuatan 7,0 magnitudo terjadi Minggu (19/8), pukul 21.56 WIB. Gempa terpusat di sekitar 30 KM di Timur Laut Lombok Timur NTB.
Sebelum gempa yang terjadi malam ini, terdapat gempa susulan dua kali berkekuatan 5,6 magnitudo dan 6,5 magnitudo pada siang hari pukul 11.06 WIB berpusat di Lombok Timur.