Penjelasan Demokrat soal TGB Tak Diundang Rapat karena Dukung Jokowi

10 Juli 2018 12:35 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi (TGB). (Foto: Antara/Weli Ayu Rejeki)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi (TGB). (Foto: Antara/Weli Ayu Rejeki)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, tak diundang dalam rapat Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Senin (9/7) kemarin.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon, mengatakan gubernur NTB itu tak diundang karena sikapnya yang mendahului Demokrat, yaitu mendukung Joko Widodo di Pilpres 2019.
"TGB sudah memutuskan secara pribadi mendukung Jokowi, sedangkan sidang MTP masih membahas dan membuka 3 opsi. Sehingga apabila diundang dikhawatirkan terjadi conflict of interest di dalam sidang," ucap Jansen dalam keterangan tertulis, Selasa (10/7).
"Belum lagi dalam beberapa pembahasan materi di MTP ini bersifat rahasia. Sedangkan beliau TGB jelas-jelas sudah punya sikap mendukung Jokowi," imbuhnya.
Menurutnya, sikap TGB yang mengumumkan diri mendukung Jokowi melalui media, sudah menunjukkan sikap politik yang tak sejalan dengan partai. Berbeda jika TGB menyampaikan sikapnya itu ke internal, bukan publik.
"Jadi dengan berbagai situasi dan pertimbangan di atas, TGB memang lebih baik tidak hadir," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto menyesalkan sikap TGB yang bicara keluar mendukung Jokowi. Mestinya disampaikan lebih dulu ke pengurus partai.
"Secara pribadi Pak TGB harusnya dibicarakan dulu, harus disampaikan kepada parpol. Kita semua juga mempunyai aturan," ucap Agus di gedung DPR, Jakarta.
Rapat yang dipimpin SBY itu mengerucutkan sikap Partai Demokrat di 2019. Mereka masih terbuka dengan tiga opsi yaitu Jokowi, Prabowo atau poros baru. Namun versi Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Max Sopacua, hanya poros Jokowi dan Prabowo yang dibahas.