Penjelasan Lengkap Soal Ibu Diminta Lepaskan Kaus Jokowi di Markas TNI

22 Januari 2019 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lanud Halim Perdanakusuma. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lanud Halim Perdanakusuma. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa waktu lalu muncul video seorang ibu yang mengenakan kaus Jokowi 01 diberhentikan oleh anggota Provost TNI AU. Video itu dengan cepat menyebar dan jadi perbincangan di media sosial.
ADVERTISEMENT
Dalam video itu terlihat, seorang ibu yang mengendarai sepeda motor sendirian diberhentikan oleh dua orang anggota Provost TNI AU. Penyebabnya, sang ibu mengenakan baju berbau politik, yakni kaus merah putih bertulis 'Jokowi 01'. Sang ibu diberhentikan karena berada di dalam lingkungan markas TNI AU.
Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Novyan Samyoga mengatakan, peristiwa itu terjadi di lingkungan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Video itu memang dibuat oleh anggota Provost TNI AU sebagai barang bukti untuk dilaporkan kepada atasan.
"Tapi, kami tidak tahu bagaimana bisa tersebar luas di media sosial," kata Novyan saat dihubungi, Selasa (22/1).
Novyan mengatakan, tindakan itu dilakukan untuk memastikan tidak ada atribut partai maupun pasangan calon presiden di lingkungan TNI. Tindakan ini tak lain untuk menjaga netralitas TNI baik secara pribadi maupun di lingkungan TNI.
ADVERTISEMENT
"Memang tidak diizinkan mengenakan atribut paslon nomor 1, nomor 2 atau atribut partai di markas TNI," tambah dia.
Mantan Danlanud Adi Sutjipto itu memastikan tidak ada tindakan berlebihan yang dilakukan anggota TNI kepada sang ibu. Petugas hanya meminta sang ibu melepas atribut politik yang dia kenakan.
"Kita enggak repot-repot gitu. Yang penting ibu itu melepas atributnya. Selesai. Gampang banget," ungkap dia.
Mantan Panglima Kosehanudnas I itu menegaskan tindakan yang dilakukan oleh anggota TNI AU itu murni untuk menegakkan dan menjaga netralitas TNI. Dia meminta peristiwa itu tidak dikaitkan dengan pandangan politik apa pun.
"Jadi jangan dikait-kaitkan macam-macam. Simpel," imbuh dia.
Sementara, kedua anggota Provost TNI AU yang ada dalam video itu sudah diperiksa. Keduanya juga sudah ditindak oleh atasan mereka masing-masing.
ADVERTISEMENT