Penjelasan TransJakarta soal Pengadangan oleh MetroMini di Jaksel

8 Juli 2019 22:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembongkaran Transjakarta BNN Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pembongkaran Transjakarta BNN Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah video berisi MetroMini mengadang laju Transjakarta beredar di media sosial. Pengadangan ini sangat mengganggu bahkan nyaris berujung konflik.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Kepala Humas PT Transjakarta Widodo mengatakan, pihaknya sudah mengetaui peristiwa itu. Peristiwa pengadangan dialami bus Transjakarta rute Tanah Abang-Pasar Minggu, Jumat (5/7).
"Tiba-tiba ada MetroMini 640 yang mepet ke Armada 693 tanpa alesan yang jelas dan berlanjut sampai sebelum halte/bus stop Balai Kartini Tepatnya di gedung Patra Jasa arah Pasar Minggu. Lalu armada di palang oleh kedua Metromini 640 (Pasar Minggu - Tanah Abang)," kata Kepala Humas PT Transjakarta Wibowo dalam keterangannya, Senin (8/7).
Menurut Wibowo ada ancaman yang dilontarkan oleh supir MetroMini yang membuat perjalanan TransJakarta terhambat sekitar 15 menit. Namun, ia tak merinci ancaman yang diterima supir TJ.
"Ada ancaman juga dari Supir serta kondekturnya MetroMini sehingga armada tidak bisa pelayanan hampir 15 Menit dan Pelanggan mulai kesal akibat perbuatan MetroMini tersebut," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu dikonfirmasi secara terpisah, Direktur Operasional TransJakarta Daud Joseph menuturkan pihaknya telah memanggil tim pengamanan operasional untuk mendegarkan kronologi kejadian. Menurutnya, setelah kejadian itu pihak MetroMini telah menyepakati tak akan kembali mengadang bus TransJakarta.
"Infonya di lapangan memang sudah disepakati bahwa pihak MetroMini tidak akan mengulangi perbuatan seperti itu lagi karena malah melawan hukum kan," ucap dia.
Angkutan umum Metromini Jakarta di sekitar Jakarta Selatan, Selasa (19/3). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Daud menuturkan kejadian pengadangan bus TransJakarta bukan merupakan kasus yang baru. Namun, kata dia, setiap konflik di lapangan dapat diselesaikan dengan baik.
"Di jalanan kejadian seperti ini kadang-kadang memang senggol-senggolan itu menimbulkan perselisihan tapi sebagian besar selesai dengan cara yang baik kemarin memang sedikit ada konflik dilapangan," kata dia.
"Biasanya yang namanya orang di lapangan kondisi panas berjubel, macet ya emosi biasa jadi lebih gampang tersulut," tutur Daud.
ADVERTISEMENT