Penjualan Atribut Reuni 212 Ramai Diserbu Jemaah

2 Desember 2018 7:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peserta Reuni 212 berburu atribut di kawasan Monas, Jakarta. (Foto: Nesia Qurrota/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peserta Reuni 212 berburu atribut di kawasan Monas, Jakarta. (Foto: Nesia Qurrota/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemandangan penjual atribut Reuni 212 ramai terlihat di sepanjang jalan dari Stasiun Juanda menuju Monas. Para penjual menjajakan beragam atribut, dari mulai ikat kepala, topi, kopiah hingga bendera yang semuanya bertuliskan kalimat tauhid.
ADVERTISEMENT
Fajar, seorang penjual yang menjajakan beragam atribut, mengaku sudah berjualan dari tanggal Sabtu malam (1/12). Dia berangkat dari Bojonggede, Bogor membawa semua barang-barang yang diproduksi sendiri.
"Dari kemarin malam sudah di sini. Ini semua bikin sendiri khusus buat ini. Ya dari sebulan yang lalulah khusus buat ini," kata Fajar kepada kumparan, Minggu (2/12).
Ragam barang yang ditawarkan Fajar memiliki harga yang bermacam-macam, dari mulai Rp 10.000 hingga Rp 45.000. Adapun atribut yang paling diserbu para pembeli adalah ikat kepala bertulis kalimat tauhid. Ikat kepala tersebut dijual relatif murah, yaitu Rp 10.000 untuk tiga buah.
Sementara itu, harga termahal dibanderol untuk bendera bertulis tauhid, yaitu Rp 45.000. Bendera berukuran sedang tersebut sudah dilengkapi bambu sehingga dengan mudah dapat dikibarkan.
ADVERTISEMENT
Selain Fajar, para mudi-mudi berkerudung panjang juga ramai berjualan. Namun, tak seperti Fajar yang hampir menjual segala jenis atribut, mudi-mudi ini hanya menjual satu jenis atribut.
Peserta Reuni 212 berburu atribut di kawasan Monas, Jakarta. (Foto: Nesia Qurrota/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peserta Reuni 212 berburu atribut di kawasan Monas, Jakarta. (Foto: Nesia Qurrota/kumparan)
Icha misalnya, pemudi asal Jakarta ini khusus menjual topi hitam bertulis lafal tauhid. Topi tersebut dia dapatkan dari Tangerang dan dia jual dengan harga Rp 45.000.
"Tadi bawa 100 buah sekarang tinggal segini (setengahnya). Sehari-hari memang sudah berjualan ini, jadi pas ada momen ini saya jualan di sini sama teman," ujar Icha kepada kunparan.
Sementara itu, Ali seorang pembeli menyebut telah membeli topi, kopiah, hingga ikat kepala khas Aksi 212.
"Biar lebih tauhid saja sama kompak. Ini bawa bendera juga," tutur Ali.
ADVERTISEMENT
Ali yang berasal dari Pasar Minggu, Jakarta datang bersama istri dan dua orang anaknya. Dua anak Ali masih kecil, bahkan salah satunya masih berusia 7 bulan.