Penulis Harun Yahya dan Ratusan Pengikutnya Ditangkap Polisi Turki

11 Juli 2018 17:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi Turki menangkap Harun Yahya. (Foto: AFP/DHA/DOGAN NEWS AGENCY)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi Turki menangkap Harun Yahya. (Foto: AFP/DHA/DOGAN NEWS AGENCY)
ADVERTISEMENT
Penulis kenamaan sekaligus pemimpin sekte keagamaan asal Turki, Adnan Oktar, bersama ratusan pengikutnya ditangkap polisi pada Rabu (11/7). Oktar dikenal dengan nama pena Harun Yahya.
ADVERTISEMENT
Media Hurriyet melaporkan, penangkapan Oktar dilakukan di rumah mewahnya di Çengelköy, sisi Asia kota Istanbul. Polisi membawa senjata dan pelindung tubuh lengkap, diiringi oleh kendaraan lapis baja.
Diberitakan media Turki, Anadolu, Oktar masuk daftar buruan Departemen Kejahatan Finansial Turki. Selain Oktar, sebanyak 235 pengikutnya yang disebut polisi sebagai "geng" juga ikut dicokok di lima provinsi berbeda.
Geng ini disebut telah melakukan berbagai kejahatan, di antaranya adalah pelecehan seksual anak, hubungan seksual dengan anak di bawah umur, penculikan, penggelapan pajak, dan pelanggaran undang-undang terorisme Turki.
Adnan Oktar, 69, terkenal dengan nama pena Harun Yahya lewat bukunya Atlas Penciptaan yang menerangkan soal teori penciptaan berdasarkan teori Al-Quran. Dia adalah penentang tulen teori evolusi Darwin yang dianut Barat.
Harun Yahya menyapa wanita (Foto: Instagram @duyguuzunofficial)
zoom-in-whitePerbesar
Harun Yahya menyapa wanita (Foto: Instagram @duyguuzunofficial)
Namun dalam perkembangannya, Oktar telah menjadi seorang pemimpin sekte yang dianggap aneh bagi masyarakat Turki. Dia memiliki stasiun televisi sendiri bernama "A9", menampilkan ceramahnya soal keagamaan dan masalah sosial.
ADVERTISEMENT
Pengikutnya adalah wanita-wanita cantik berambut pirang, berpakaian serba mini, dan berdansa di tengah ceramah. Para wanita cantik pengikut Oktar dinamai "anak kucing", berdansa bersama para pria yang dinamai "singa".
Program televisi Oktar dicekal di Turki karena dianggap pelecehan terhadap wanita, kesetaraan gender, dan menodai hak-hak perempuan.