Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Penumpang Sriwijaya Air: Bau Durian Sudah Tercium dari Tangga Pesawat
6 November 2018 15:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Kericuhan antara penumpang dengan petugas maskapai Sriwijaya Air SJ-091 rute Bengkulu-Jakarta terjadi pada Senin (5/11). Kejadian itu bermula dari penumpang yang merasa tidak nyaman dengan bau menyengat dari durian di kargo pesawat.
ADVERTISEMENT
Coki Latupono, seorang penumpang pesawat itu menceritakan peristiwa yang dialaminya. Laki-laki yang bekerja sebagai kru sebuah band ini menuturkan aroma durian memang sudah tercium saat penumpang belum masuk ke pesawat.
"Dari tangga sebelum masuk sudah tercium. Kami kira ada penumpang yang membawa durian, karena memang lagi musim di Bengkulu," kata Coki kepada kumparan, Selasa (6/11).
Saat sudah berada di dalam pesawat, bau raja buah itu semakin tercium menyengat. Coki menyebutkan, kondisi diperparah dengan pendingin udara yang tidak menyala.
Keadaan itu awalnya sempat dimaklumi Coki dan teman-temannya, tapi semakin lama bau durian semakin tercium tajam. Bahkan, dia sempat melihat ada penumpang lain yang seperti mau muntah.
Rasa tidak nyaman itu, disebut Coki, semakin lama berubah menjadi rasa takut. Apalagi pesawat Sriwijaya Air ini terbang hanya berselang beberapa hari dari peristiwa jatuhnya Lion Air JT-610 di perairan Ujung Karawang.
ADVERTISEMENT
"Terus ada kabar Mandala Air di Medan jatuh karena membawa durian," ujar Coki merujuk pada kecelakaan pesawat Mandala tahun 2005.
(Catatan redaksi: Hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan, jatuhnya pesawat Mandala Air usai lepas landas dari Bandara Polonia Medan pada 5 September 2005 karena flaps yang tidak bisa diperpanjang).
Setelah keluhannya dia rasa tidak ditanggapi petugas di pesawat, Coki dan teman-temannya melancarkan protes yang lebih keras. Mereka sampai meminta pesawat tidak diberangkatkan sebelum durian itu diturunkan.
"Kami sempat mau baku hantam saat itu," ujar Coki.
Untuk meredakan keadaaan, seorang petugas dari Sriwijaya sempat meminta penumpang tetap di pesawat saat kargo itu diturunkan. Namun, kata Coki, penumpang tetap meminta turun agar bisa melihat durian di dalam kargo itu diturunkan.
ADVERTISEMENT
"Waktu diturunkan, saya lihat ada empat troli durian itu," tutur Coki.
Akibat insiden itu, Sriwijaya Air SJ-091 yang harusnya terbang dari Bengkulu sekitar 10.10 WIB, harus tertahan selama satu jam.
Setelah buah itu diturunkan, baru penumpang kembali naik ke pesawat. Saat berada di pesawat kali ini, bau menyengat durian mulai hilang.
"Saat kami naik untuk kedua kalinya baru AC-nya (pendingin udara) dihidupkan dan baunya mulai berkurang," ujarnya.
Tanggapan Sriwijaya Air
Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air Group Retri Maya menyatakan, tidak ada aturan yang dilanggar saat pesawat mengangkut buah berbau menyengat itu.
“Mengangkut durian dalam penerbangan itu merupakan hal yang biasa dilakukan oleh setiap maskapai sejauh dikemas dengan baik dan masuk ke dalam kargo sesuai dengan SOP,” terang Retri Maya dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan.
ADVERTISEMENT
Retri juga membantah pesawat itu mengangkut durian seberat 3 ton seperti kabar yang beredar. Berat 3 ton, katanya, adalah berat seluruh kargo pesawat yang di dalamnya termasuk durian itu.
"Angka itu juga masih jauh dari kapasitas MTOW (maksimum untuk melakukan take off dan landing),” kata Retri.
Retri juga menjamin bahwa Sriwijaya Air selalu mengedepankan faktor keselamatan bagi penumpang dan kru.