Perawatan Ani Yudhoyono Sempat Dibantu Tim Dokter Amerika

Ani Yudhoyono (tengah) saat berada di NUH, Singapura. Foto: Instagram/@aniyudhoyono

Duka mendalam tengah dirasakan oleh keluarga besar Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Istri tercinta Ani Yudhoyono menghembuskan napas terakhir pada Sabtu (1/6) di NUH, Singapura.

Sebelum tutup usia, kondisi Ani Yudhoyono sempat dikabarkan menurun dan menjalani perawatan intensif di ruang ICU.

Terawan selaku tim dokter Kepresidenan mengaku telah berusaha maksimal untuk membuat kondisi Ani kembali stabil.

"Tim di NUH sudah berjuang keras bersama tim kami dan juga teman-teman ahli dari negara lain, termasuk Amerika. Jadi apa yang dilakukan untuk Bu Ani sudah maksimal, namun Tuhan punya rencana lain," ungkap Terawan, di NUH, Singapura.

Dokter Terawan memberikan keterangan pers di NUH, Singapura. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Lebih lanjut, Terawan mengatakan bahwa kondisi Ani sempat membaik sebelum akhirnya terus menurun akibat dari penyakit kanker darah yang diidapnya.

Bahkan sebelum tutup usia, Ani Yudhoyono sudah dalam kondisi tidak sadar.

"Sudah tidak sadar karena sudah ditidurkan. Bu Ani mengalami gagal napas dan memakai ventilator sejak kemarin malam," tuturnya.

Ani Yudhoyono (tengah) bersama Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) dan Annisa Pohan (kiri) saat berada di NUH, Singapura. Foto: Instagram/@aniyudhoyono

"Sudah berlangsung usaha-usaha untuk men-support beliau namun upaya yang dilakukan secara maksimal itu belum membawa hasil karena ada kehendak Yang Maha Esa," tambah Terawan.

Ani Yudhoyono pertama kali dirujuk ke NUH karena kanker darah yang dideritanya pada pertengahan Februari ini. Ia tumbang saat mendampingi suaminya berkampanye di Pemilu 2019.

Kondisi Ani sempat membaik. Ia bahkan sempat mengikuti Pemilu 2019 di rumah sakit dan sempat diperbolehkan keluar dari ruang isolasi untuk sementara.