Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Peringati Hari Perempuan Internasional, Aktivis Long March ke Istana
8 Maret 2019 14:43 WIB
Diperbarui 20 Maret 2019 20:08 WIB
ADVERTISEMENT
Sejumlah aktivis hak perempuan berkumpul di dekat Monumen Arjuna Wijaya (Patung Kuda) untuk menyelenggarakan long march hingga Taman Aspirasi yang berada di depan Istana Negara. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (8/3) untuk memperingati International Women's Day (IDW) atau Hari Perempuan Internasional.
ADVERTISEMENT
Hari Perempuan Internasional diperingati secara global pada 3 Maret. Hari ini memperingati keberhasilan perempuan yang berkarya di bidang ekonomi, politik, dan sosial.
Dalam long march yang berlangsung di Jakarta, ada 65 organisasi kemasyarakatan yang mengikuti peringatan IDW. Panitia acara memperkirakan peserta mencapai ribuan di long march ini.
Massa mengenakan atribut berupa ikat kepala, ikat tangan, hingga spanduk ungu. Tidak hanya diikuti perempuan, laki-laki ikut berpartisipasi menyerukan kesetaraan untuk perempuan.
Mengambil momentum Pemilu 2019, tema yang diusung untuk Hari Perempuan Internasional Tahun 2019 adalah “Panggung Politik Independen Perempuan.” Aksi damai tahun ini lebih difokuskan pada gerakan untuk membangkitkan kesadaran perempuan dan menuntut ruang politik untuk perempuan yang demokratis, setara, dan bebas kekerasan.
ADVERTISEMENT
“Kita tahu bahwa negara telah gagal memberikan jaminan keamanan perlindungan bagi kita kaum perempuan karena kita masih dilihat sebagai objek, kita dilihat sebagai benda mati yang bersuara, suara kita tidak pernah didengarkan, suara kita hilang dari panggung politik indonesia,” kata Komite IDW Dian Septi dalam orasinya di kasasan Monas, Jumat (8/3).
Selain itu, aksi damai ini juga bertujuan untuk menyuarakan hak-hak perempuan dan sejumlah tuntutan lainnya. Mulai dari isu penolakan eksploitasi perempuan, kekerasan seksual, upah layah, poligami, pernikahan dini hingga pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.
“Poligami, no, kawin anak, no, RUU PKS? Yes!” teriak para massa.
Hingga kini, long march masih berlangsung menuju ke depan Istana Presiden. Rencananya, usai aksi, perwakilan IDW 2019 diagendakan bertemu Kementerian PPA untuk menyampaikan 8 gugus depan permasalahan yang terdiri dari perempuan dan ketenagakerjaan, pendidikan, kekerasan seksual, kesehatan, identitas dan ekspresi, ruang hidup dan agraria, kebijakan dan perlindungan hukum, serta media dan teknologi.
ADVERTISEMENT