Perjalanan Hidup Ani Yudhoyono, Anak Tomboi Hingga Jadi Ibu Negara

1 Juni 2019 11:28 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ani Yudhoyono keluar dari ruang isolasi bersama SBY dan Annisa Pohan. Foto: Dok. Tim Demokrat
zoom-in-whitePerbesar
Ani Yudhoyono keluar dari ruang isolasi bersama SBY dan Annisa Pohan. Foto: Dok. Tim Demokrat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada Sabtu 1 Juni 2019, kabar duka mengampiri tanah air. Istri Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Bernama lengkap Kristiani Herawati, Ani Yudhoyono lahir di Yogyakarta pada 6 Juli 1952. Ani merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara, dari pasangan Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo dan Sunarti Sri Hadiyah.
Ani Yudhoyono bersama kedua putranya, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono. Foto: Instagram/@aniyudhoyono
Ani lahir di RS Bethesda Yogyakarta. Kala itu, Ani lahir prematur. Ia lahir di usia kandungan 7 bulan. Berat badannya hanya 2 kilogram.
Semasa kecil, Ani Yudhoyono dikenal sebagai perempuan yang tomboi. Saat berusia 5 tahun, Ani kecil suka memanjat pohon cermai dan mangga yang tumbuh di depan rumahnya. Ani senang duduk berjam-jam di atas pohon. Ia baru turun setelah diteriaki ibunya.
"Saking gemarnya memanjat, aku bisa berjam-jam duduk di pohon. Biasanya baru turun setelah diteriaki ibu. Cara aku turun sangat lincah, persis Tarzan. Bangga rasanya jadi jagoan kecil pemanjat pohon," kata Ani dalam buku biografinya, Kepak Sayap Putri Prajurit (2010), yang ditulis Alberthiene Endah.
Ani Yudhoyono Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan
Tidak hanya gemar memanjat pohon, Ani kecil juga sering berenang di sungai, berlari-larian di sawah, serta membuat aneka mobil-mobilan dari buah.
ADVERTISEMENT
Beranjak dewasa, Ani memiliki ketertarikan untuk menjadi dokter. Begitu lulus SMA, ia pun mendaftar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Sayangnya, ia tidak lulus.
Ani kemudian kembali mendaftar Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI). Di tahun ketiga, Ani terpaksa berhenti kuliah karena harus mengikuti ayahnya pindah ke Seoul, Korea Selatan. Saat itu, ayahnya ditunjuk menjadi Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan.
"Sebuah keputusan yang berat. Saya harus berhenti kuliah karena waktu itu di Seoul tidak ada satu kampus yang menggelar kuliah dalam bahasa Inggris. Semua bahasa Korea. Itu sesuatu yang sulit, karena satu kalimat saja aku enggak ngerti," tuturnya.
Ani Yudhoyono (kanan) dan Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) muda. Foto: Instagram/@aniyudhoyono
Tanggal 30 Juli 1976, Ani menikah dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat itu, SBY baru saja dilantik menjadi perwira TNI dan menjadi lulusan terbaik. Ia dikaruniai dua putra, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono.
ADVERTISEMENT
Selama menjadi istri tentara, Ani cukup aktif berorganisasi di Persit (Persatuan Istri Tentara) Kartika Chandra Kirana. Ketika SBY menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada era pemerintahan Gus Dur dan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan pada era pemerintahan Megawati Soekarnoputri, ia juga aktif berorganisasi di Dharma Pertiwi dan Dharma Wanita.
SBY dan Ani Yudhoyono Foto: Antara
Ani juga diketahui memiliki hobi yang terbilang unik untuk seorang istri tokoh nasional, yaitu fotografi. Dalam berbagai kesempatan, khususnya saat mengikuti kegiatan SBY, ia tidak pernah lepas dari kameranya. Hasil potretannya sering ia unggah di akun pribadinya.
Selamat jalan Ibu Ani Yudhoyono.