Perlindungan WNI dan Sawit Jadi Bahasan Utama Mahathir dan Jokowi

28 Juni 2018 12:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahathir Mohammad dan Joko Widodo (Foto: REUTERS/Lai Seng Sin & ANTARAFOTO/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Mahathir Mohammad dan Joko Widodo (Foto: REUTERS/Lai Seng Sin & ANTARAFOTO/Puspa Perwitasari)
ADVERTISEMENT
Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) menjadi isu yang akan dibahas Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad saat bertemu Presiden Joko Widodo. Rencananya, Mahathir akan tiba di Jakarta pada Kamis (28/6) sore.
ADVERTISEMENT
Keterangan tersebut disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, Kamis (28/6). Dia mengatakan, isu itu menjadi bahasan utama sebab terdapat jutaan WNI yang bekerja di Negeri Jiran.
"Ada 2,5 juta WNI di Malaysia, ada beberapa isu yang jadi perhatian Indonesia terkait perlindungan WNI," ucap Arrmanatha di kantor Kemlu RI, Jakarta.
Meski demikian, Arrmanatha tidak memberi detail isu perlindungan apa saja yang akan dibahas pada pertemuan di Istana Bogor, Jumat (29/6) mendatang.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. (Foto: REUTERS/Issei Kato)
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. (Foto: REUTERS/Issei Kato)
Di samping perlindungan, topik ekonomi dan kelapa sawit juga menjadi pembahasan dalam pertemuan Mahathir dan Jokowi.
Untuk masalah kelapa sawit, hal itu dibahas demi menyatukan sikap Indonesia dan Malaysia dalam melawan kampanye negatif terhadap produk tersebut di Eropa.
ADVERTISEMENT
"Yang jadi perhatian upaya kemitraan Indonesia dan Malaysia adalah akses pasar kelapa sawit dalam menghadapi blokade Uni Eropa, Indonesia dan Malaysia merupakan produsen kelapa sawit terbesar kesatu dan kedua di dunia," ucapnya.
Mahathir akan berada di Indonesia dari 28 sampai 29 Juni mendatang. Di samping bertemu Jokowi, pemimpin koalisi Pakatan Harapan itu akan menemui komunitas Malaysia di Tanah Air.
Dalam kunjungan ke Indonesia, Mahathir akan didampingi istrinya Siti Hasmah Mohd Ali dan beberapa pejabat Kemlu Malaysia.
Dalam keterangan pers yang diterima kumparan dari Kemlu Malaysia, lawatan Mahathir ke Indonesia ditujukan untuk memperkuat hubungan dan kerja sama kedua negara.
Malaysia memandang Indonesia sebagai salah satu tetangga terdekat dan terpenting. Total perdagangan bilateral kedua negara pada 2017 sebesar USD 16,89 miliar atau setara Rp 256 trilun.
ADVERTISEMENT
Jumlah tersebut naik 22 persen dari 2016. Indonesia sendiri merupakan mitra dagang terbesar ketiga Malaysia di kawasan ASEAN setelah Singapura dan Thailand.