Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pernyataan Lengkap Amien Rais Soal Aliran Dana dari Sutrisno Bachir
2 Juni 2017 11:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, menggelar konferensi pers di kediamannya di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, untuk mengklarifikasi dana transfer Rp 600 juta terkait proyek alat kesehatan yang menjerat mantan Menkes, Siti Fadilah Supari.
ADVERTISEMENT
Amien menjelaskan, dana yang dia terima itu diberi atas perintah dari Sutrisno Bachir. Menurut dia, pada 2007 dia sudah tidak lagi menjadi Ketua MPR. Dana itu diberikan sebagai bantuan operasional. Amien sendiri mengaku tidak tahu kalau sumber dana itu dari dana proyek Alkes.
Amien menyebut bersahabat dengan Sutrisno Bachir sudah lama. Sutrisno, kata Amien, memang sering membantunya dalam kegiatan sosial maupun keagamaan.
Berikut pernyataan lengkap Amien Rais dalam konferensi pers yang digelar Jumat (2/6):
Kasus aliran dana Yayasan Sutrisno Bachir sejumlah Rp 600 juta antara Januari 2007 sampai Agustus 2007 seperti dikatakan jaksa Ali Fikri di Pengadilan Tipikor Jakarta, yang dikirim ke rekening saya, langsung saya follow up, dengan menanyakan kepada sekretaris saya mengenai kebenarannya berdasarkan rekening bank yang saya miliki.
ADVERTISEMENT
Karena itu terjadi sudah 10 tahun lalu, saya segera merefresh memori saya. Pada waktu itu Sutrisno Bachir mengatakan akan memberikan bantuan keuangan untuk tugas operasional saya untuk semua kegiatan, sehingga tidak membebani pihak lain.
Persahabatan saya dengan Sutrisno Bachir sudah terjalin lama sebelum PAN lahir pada 1998. Seingat saya sebagai entrepreneur sukses waktu itu, dia selalu memberi bantuan pada berbagai kegiatan saya, baik kegiatan sosial maupun keagamaan.
Mas Tris adalah tokoh yang sangat baik dan dermawan, sering membantu banyak pihak. Bahkan siapa saja yang mendapat bantuan dana dari SB, saya tidak tahu. Saya pernah menanyakan pada SB, mengapa Anda membantu berbagai kegiatan saya. Jawabnya: “Saya disuruh Ibunda saya untuk membantu Anda”. Jadi ketika dia menawarkan bantuan tiap bulan buat kegiatan operasional saya, saya anggap sebagai hal wajar.
ADVERTISEMENT
Nah, kalau kejadian sepuluh tahun lalu kini diungkap dengan bumbu-bumbu dramatisasi di media massa dan sosial, tentu akan saya hadapi dengan jujur, tegas, apa adanya.
Di tahun 2007, saya sudah 3 tahun tidak lagi menjadi pejabat (waktu itu Ketua MPR). Namun rupanya bantuan SB untuk kegiatan operasional saya yang berlangsung selama 6 bulan itu pada tahun 2007 itu kini menjadi salah satu topik berita yang sangat menarik dan harus saya ikuti secara tegas dan berani.
Karena itu pada Senin mendatang saya akan berkunjung ke Kantor KPK, untuk menjelaskan duduk persoalannya, sebelum saya berangkat umroh pada 8 Juni ini. Kalau saya dipanggil KPK padahal saya masih umroh, saya khawatir dianggap lari dari tanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Sekian dulu, sampai ketemu lagi insyaallah di kantor KPK besok Senin, 5 Juni 2017.