Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Pernyataan Presiden Duterte soal Perkosaan Picu Kecaman di Filipina
1 September 2018 3:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Filipina Rodrigo Duterte seakan tak pernah lepas dari pernyataan kontroversial. Kali ini, ucapannya yang menjadi perbincangan dan berujung kecaman adalah perkosaan di Davao.
ADVERTISEMENT
Saat memberikan pidato di kampung halamannya di Davao, Duterte menyebut tingginya kasus perkosaan di Davao disebabkan perempuan di daerah itu cantik-cantik.
"Beberapa wanita cantik di sini, itulah kenapa ada beberapa kasus perkosaan," ucap Duterte, seperti dikutip dari Inquirer, Kamis (31/8).
Dari data Kepolisian Filipina, kasus perkosaan tertinggi di negara itu terjadi di Davao, yang tercatat sudah ada 42 kasus selama tahun 2018. Di bawah Davao tercatat ada Quezon City dengan 41 kasus dan Manila 32 kasus.
Kepala Kepolisian Davao Alexander Tagum mengatakan kasus perkosaan kebanyakan terjadi di dalam rumah.
Oleh karenanya, sangat sulit bagi anggota kepolisian melakukan pengawasan. Hal itu menjadi faktor kenapa perkosaan di Davao City begitu tinggi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pernyataan terbaru Presiden Duterte soal perkosaan langsung mendapat kecaman. Walau sudah menyebutnya sebagai lelucon, beberapa pihak menyatakan Duterte tak boleh menyalahkan korban.
Beberapa netizen di Filipina bahkan langsung mengecam pernyataan Duterte yang dikeluarkannya di Davao.
"Saya mendorong kalian menggunakan tagar #RapeJokesAreNeverFunny sebagai tanda protes dan tanda muak atas lelucon perkosaan yang lagi-lagi dibuat Duterte," ucap warganet @MrFrankBaraan.
"Ia kembali lolos dengan sebuah pernyataan keji, dan orang-orang seperti membiarkan ia mengeluarkan lelucon ini terlalu sering, saya lahir dan besar di Davao, saya muak dengan lelucon ini," sebut netizen@DtaoTie.