Pesawat Lion Air yang Jatuh Beri Sinyal Pan-pan saat Terbang dari Bali

2 November 2018 7:43 WIB
Pesawat Lion Air PK-LQP. (Foto: Lion Air via Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Lion Air PK-LQP. (Foto: Lion Air via Facebook)
ADVERTISEMENT
Pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang sempat terbang dari Bali menuju Jakarta pada Minggu (28/10). Kala itu pilot yang menerbangkan pesawat dari Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju Bandara Soekarno-Hatta sempat memberi sinyal pan-pan.
ADVERTISEMENT
Sinyal pan-pan adalah pemberitahuan dari pilot mengenai adanya masalah di pesawatnya. Hanya saja masalah itu dianggap tidak terlalu berbahaya. Sinyal pan-pan levelnya berada di bawah sinyal mayday diberikan jika ada bahaya yang dianggap mengancam keselamatan pesawat.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Bali Nusra, Herson, mengungkapkan sinyal itu diberikan tidak lama setelah pesawat itu lepas landas. Kala itu pilot sempat meminta untuk kembali mendarat. Namun, beberapa saat kemudian pesawat itu terbang normal dan tidak kembali mendarat.
"Kaptennya (pilot) cukup yakin untuk melanjutkan terbang dari Jakarta dari Denpasar," kata Herson, seperti dikutip Reuters dalam laporan eksklusifnya, Kamis (1/11).
Saat sinyal pan-pan diberikan pilot Lion Air itu, pesawat lain yang hendak mendarat di Bali diminta berputar di atas bandara. Pilot pesawat lain juga mendengarkan pembicaraan antara menara pengawas dengan pilot Lion Air.
ADVERTISEMENT
"Pesawat Lion meminta kembali ke landasan lima menit setelah lepas landas, tapi pilotnya kemudian mengatakan masalah sudah teratasi dan dia melanjutkan perjalanan ke Jakarta," kata pilot yang diminta berputar di atas bandara tapi enggan disebut identitasnya.
Pesawat yang sempat memberi sinyal adanya masalah itu kemudian mendarat dengan selamat di Jakarta pada 10.55 WIB. Namun, kejadian nahas terjadi saat yang sama kembali mengudara sehari setelahnya. Lion Air JT-610 jatuh setelah 13 menit lepas landas dari Jakarta menuju Bangka. Sebanyak 189 orang didalam pesawat itu menjadi korban.
CEO Lion Air Edward Sirait menyebutkan, setelah adanya masalah yang terdeteksi pilot saat terbang dari Bali sudah dilakukan perbaikan. "Telah dilakukan sesuai prosedur," katanya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membekukan jabatan Direktur Teknis Lion Air dan tiga petugas lainnya pada Rabu (31/11).