Petugas Bandara Soetta dan Pejabat AirAsia Bantu Eddy Sindoro Kabur

7 November 2018 15:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eks Presiden Komisaris Lippo Group Eddy Sindoro, usai jalani pemeriksaan di gedung KPK, Senin (15/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Eks Presiden Komisaris Lippo Group Eddy Sindoro, usai jalani pemeriksaan di gedung KPK, Senin (15/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah pihak disebut turut membantu Eddy Sindoro kabur keluar untuk menghindari penyidik KPK. Eks Presiden Komisaris Lippo Group itu kembali terbang keluar negeri tanpa pemeriksaan imigrasi sesaat setelah ia tiba di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut termuat dalam surat dakwaan Lucas yang dibacakan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (7/11). Beberapa orang dari pihak imigrasi bandara dan maskapai disebut menerima imbalan dari Lucas atas bantuannya membawa kabur Eddy Sindoro.
"Sebagai biaya operasional dan imbalan untuk penjemputan sebagaimana rencana yang disepakati," ujar jaksa Abdul Basir.
Dalam dakwaan, Lucas disebut dibantu oleh Dina Soraya untuk mengupayakan Eddy Sindoro keluar negeri tanpa melalui proses imigrasi. Ketika itu, Eddy Sindoro dideportasi dari Malaysia karena menggunakan paspor palsu.
Pengacara Lucas diperiksa di gedung KPK, Senin (15/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengacara Lucas diperiksa di gedung KPK, Senin (15/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Terkait rencana itu, Dina meminta bantuan Dwi Hendoro Wibowo alias Bowo dan Yulia Shintawati. Yulia tercatat merupakan Duty Executive PT Indonesia Airasia. Hal tersebut diduga tak terlepas dari bagian rencana karena Eddy Sindoro dideportasi dari Malaysia menggunakan AirAsia pada 29 Agustus 2018.
ADVERTISEMENT
Beberapa hari sebelum kedatangan Eddy Sindoro, Bowo sudah mempersiapkan tiket keberangkatan Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 0866 dari Jakarta ke Bangkok.
Eddy Sindoro tiba pada tanggal 29 Agustus 2018 sekira pukul 08.00 WIB di Bandara Soetta dengan menggunakan AirAsia AK 380. Bersamaan dengan mendaratnya pesawat itu, Bowo memerintahkan Staf Costumer Service Gapura di bandara untuk mencetak boarding pass atas nama Eddy Sindoro.
Bowo juga memerintahkan Andi Sofyar selaku petugas Imigrasi Bandara Internasional Soekarno Hatta untuk bersiap di area imigrasi Terminal 3 dan melakukan pengecekan status pencegahan/pencekalan Eddy Sindoro.
Bowo dan Yulia lalu menjemput Eddy Sindoro di depan pesawat menggunakan mobil AirAsia serta langsung menuju Gate U8 terminal 3 tanpa melalui pemeriksaan imigrasi. Di sana, M Ridwan telah mempersiapkan boarding pass.
ADVERTISEMENT
Atas upayanya, Bowo mendapat uang SGD 33 ribu dari Dina. Uang itu kemudian dibagi-bagikan Bowo kepada mereka yang ikut dalam proses tersebut, yakni:
1. Yulia Shintawati sejumlah Rp 20 juta.
2. M. Ridwan sejumlah Rp 500 ribu dan satu buah handphone Merk Samsung tipe A6.
3. Andi Sofyar sejumlah Rp 30 juta dan 1 buah handphone Merk Samsung tipe A6.
4. David Yoosua Rudingan, sebesar Rp 500 ribu.