Pidato Menggebu Jokowi Bentuk Klarifikasi atas Serangan ke Pemerintah

9 April 2018 21:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi Beri Makanan Tambahan di Sukabumi (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi Beri Makanan Tambahan di Sukabumi (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo membalas isu miring yang dilontarkan sejumlah pihak kepadanya saat berpidato di hadapan relawannya dalam sebuah acara di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/4). Sejumlah menteri kabinet kerja pun mendukung sikap Jokowi ini.
ADVERTISEMENT
Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan bahwa cara Jokowi membalas isu negatif tersebut adalah satu sikap yang wajar.
"Kenapa? Silakan saja enggak ada masalah. Saya punya keyakinan setelah ini malah rakyat ini bukan hanya sekadar bagi-bagi kaus, tapi rakyat membuat pernyataan mendukung Jokowi, bukan kaus yang dibagi," kata Idrus di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (9/4).
"Infastruktur berhasil, ada yang belum berhasil karena itu Jokowi perlu dua kali supaya semua berhasil. Di sinilah Jokowi perlu dua kali. Tapi karena masih ada yang belum (selesai), Pak Jokowi perlu lagi digenjot (kerjanya)," timpal Idrus sambil tertawa.
Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly berpendapat bahwa pidato yang disampaikan Jokowi hanya untuk mengklarifikasi dan menjelaskan atas capaian yang telah dilakukan pemerintah selama 3,5 tahun.
ADVERTISEMENT
"Lah, beliaukan hanya mengklarifikasi dan menjelaskan apa capaian-capaian yang telah dilakukan oleh pemerintah. Kalau mau jujur kan kita ya infrastruktur, program-program yang lain semua dijelaskan," kata Yasonna.
"Tuduhan-tuduhan kepada beliau yang tidak berdasar itu tinggal diklarifikasi. Beliau kan berhak untuk menjelaskan nyinyirnya orang-orang," lanjut dia.
Menpora Imam Nahrawi juga menyampaikan pendapatnya. Politisi PKB itu juga menganggap apa yang diucapkan Jokowi lewat pidatonya beberapa waktu lalu merupakan hal yang wajar.
"Wajar-wajar saja, ya. Bagus banget itu dan kita sebagai menterinya tentu harus melaksanakan apa yang diarahkan beliau, yaitu menumbuhkan rasa optimisme terutama kalangan muda," ucap Imam.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi juga menanggapi positif pidato Jokowi. Apalagi selama ia menjabat sebagai menteri, baru pertama kali pihaknya membangun infrastruktur desa dengan menggunakan dana desa.
ADVERTISEMENT
"Lalu kemiskinan desa turun 4,5 persen tiga tahun ini. Turun dari 27 juta jadi 17 juta," ujar Eko.
Eko menilai pidato Jokowi sebagai momentum agar masyarakat dapat menilai pemerintah tidak hanya dari sisi negatifnya saja, juga dari sisi positifnya.
"Supaya meningkatkan masyarakat melihat dua sisi. Bukan hanya sisi negatifnya aja, karena negara ini dibangun dengan optimisme kan," ujarnya.
Belakangan, pidato Jokowi memang cukup berbeda dari biasanya. Jokowi tampak menggebu-gebu menyampaikan pidatonya menyinggung sejumlah isu negatif yang dilemparkan ke pemerintahannya saat ini.
Nada-nada tinggi dilontarkan Jokowi saat menyinggung kritikan yang dinilai tak berdasar. Mulai dari pembagian sertifikat tanah yang dinilai sebagai pengibulan, utang negara, Indonesia bubar 2030, isu PKI hingga kaus bertuliskan #2019GantiPresiden.
ADVERTISEMENT